Situs Aljazeera Arabic pada Jumat (29/11) melaporkan, Tel Aviv menyatakan kesiapan untuk mencapai kesepakatan terkait Jalur Gaza, termasuk kemungkinan “penarikan sebagian” dari Koridor Philadelphi.
Koridor Philadelphi adalah salah satu isu krusial yang selama ini menjadi hambatan dalam perundingan dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Satu survei yang dilakukan Channel 12 Israel menunjukkan, 71% warga Israel mendukung penghentian perang di Gaza dengan imbalan perjanjian pertukaran tahanan.
Bahkan, 56% pendukung blok Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui langkah tersebut.
Sementara itu, sumber anonim yang dikutip Reuters pada Jumat (29/11) menyatakan delegasi Hamas dijadwalkan tiba di Kairo pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Mesir.
Pembicaraan ini diharapkan dapat membuka jalan menuju kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya menyatakan optimisme kemajuan dapat dicapai di kawasan ini. Namun, pejabat AS skeptis bahwa Israel akan memberikan konsesi besar dalam negosiasi terkait Gaza.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menegaskan Biden berencana mendorong kesepakatan gencatan senjata melalui komunikasi intensif dengan Turki, Qatar, dan Mesir.
Meski begitu, The New York Times mengutip pejabat Barat yang menyebut bahwa Israel tampaknya tidak tertarik pada gagasan-gagasan internasional tentang pengelolaan Gaza pascaperang.
Netanyahu dilaporkan menunggu pelantikan Donald Trump sebagai presiden sebelum mengubah pendekatannya terhadap pembicaraan dengan Hamas.
Di sisi lain, Netanyahu menegaskan kondisi perjanjian pertukaran tahanan telah berubah setelah serangan terhadap pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dan pemisahan front pertempuran antara Gaza dan Lebanon.
Ia juga menyalahkan Hamas atas kegagalan negosiasi sebelumnya.
“Saat ini ada peluang untuk pertukaran tahanan,” ujarnya. Namun, ia menekankan bahwa Israel mungkin menyetujui gencatan senjata tetapi bukan penghentian perang di Gaza.
Tim negosiasi Israel minim wewenang
Media dan tokoh oposisi Israel melaporkan bahwa tim negosiasi Israel mengeluhkan minimnya kewenangan dari Netanyahu, yang membuat kesepakatan sulit dicapai dalam pembicaraan tidak langsung dengan Hamas.
Netanyahu bersikeras mempertahankan kendali atas Koridor Netzarim di pusat Gaza, Koridor Philadelphi, dan perbatasan Rafah di selatan.
Hamas, di sisi lain, bersikeras agar perang dihentikan dan pasukan Israel sepenuhnya mundur dari Gaza sebagai syarat pertukaran tahanan.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, dalam konferensi pers bersama mitranya dari Republik Ceko, menyatakan perang di Gaza hanya akan berakhir ketika Israel mencapai tujuannya. Ia juga menekankan perlunya mitra Palestina yang dapat dipercaya dan jauh dari “kebijakan hasutan dan kekerasan” di Gaza.
Konflik yang terus memanas ini menunjukkan tantangan besar dalam mencapai kesepakatan damai yang berkelanjutan di wilayah tersebut.