Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Palestina mengungkapkan pada Selasa (31/12), militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 13.000 pelajar dari tingkat sekolah hingga universitas di Gaza dan Tepi Barat. Lebih dari 21.000 pelajar lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Hal tersebut dilaporkan Aljazeera Arabic.
Dalam pernyataannya, kementerian menyebutkan 12.000 pelajar gugur di Jalur Gaza, sementara 120 pelajar tewas di Tepi Barat.
Selain itu, di Gaza, terdapat 21.000 pelajar yang terluka, sedangkan di Tepi Barat, 655 pelajar mengalami cedera, dan 548 pelajar ditahan oleh pasukan Israel.
Korban juga mencakup para tenaga pendidik. Sebanyak 630 guru dan staf pendidikan dilaporkan tewas, 3.865 lainnya terluka, dan 185 ditahan di Tepi Barat.
Pendidikan Lumpuh Total
Kementerian itu menambahkan, sekitar 788.000 pelajar di Gaza tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka akibat situasi perang.
Fasilitas pendidikan menjadi sasaran utama serangan, dengan 425 sekolah dan universitas, termasuk 65 fasilitas milik UNRWA, terkena dampak. Dari jumlah tersebut, 77 bangunan hancur total dan 171 lainnya mengalami kerusakan berat.
Di Tepi Barat, 109 sekolah dan 7 universitas dilaporkan diserang dan dirusak oleh pasukan Israel.
Kementerian Pendidikan Palestina mengutuk serangan ini sebagai pelanggaran nyata terhadap hak atas pendidikan, sekaligus menyoroti dampak buruk perang terhadap generasi muda Palestina.
Seruan agar komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan pelanggaran ini kembali digaungkan.
Baca juga: Lebih 82.000 pemukim Israel kabur ke luar negeri sepanjang 2024
Baca juga: Israel tahan 198 jasad warga Palestina sepanjang 2024