Thursday, July 3, 2025
HomeBeritaIsrael cegat rudal dari Yaman, Dubes AS ancam serangan dengan pembom siluman...

Israel cegat rudal dari Yaman, Dubes AS ancam serangan dengan pembom siluman B-2

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah militer Israel mengumumkan telah mencegat sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman.

Serangan tersebut memicu kepanikan di sejumlah kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem, sementara Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, memperingatkan kemungkinan penggunaan pesawat pembom siluman B-2 terhadap sasaran di Yaman.

Dalam pernyataannya, juru bicara militer Israel mengatakan sistem pertahanan udara berhasil mendeteksi dan mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.

Serangan itu mendorong otoritas keamanan membunyikan sirene peringatan di wilayah metropolitan Tel Aviv, Yerusalem, dan sejumlah kawasan di tengah Israel.

Penduduk tampak berlarian menuju tempat perlindungan, sementara yang lain tiarap di jalan demi keselamatan.

Menanggapi serangan ini, Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, menegaskan akan membalas serangan yang dilancarkan oleh kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman.

“Nasib Yaman akan menjadi seperti nasib Teheran. Setelah kami menghantam kepala ular di Iran, kami akan menargetkan Houthi di Yaman. Siapa pun yang mengangkat tangan terhadap Israel, akan kami potong tangannya,” ujarnya.

Duta Besar AS Mike Huckabee menyampaikan peringatan keras, menyiratkan bahwa pembom strategis B-2 dapat dikerahkan ke Yaman.

“Mungkin sudah waktunya bagi pembom B-2 untuk mengunjungi Yaman,” kata Huckabee.

Ia merujuk pada peran pesawat tersebut dalam menghantam fasilitas nuklir Iran pada perang 12 hari antara Israel dan Iran baru-baru ini.

Ia juga memuji sistem pertahanan rudal Israel yang mampu memberikan waktu bagi warga untuk berlindung.

“Berkat sistem pertahanan yang luar biasa, kita bisa masuk ke tempat perlindungan dan menunggu hingga bahaya berlalu,” ujarnya.

Sistem pertahanan “Arrow” beraksi

Menurut laporan Radio Militer Israel, rudal tersebut dicegat oleh sistem pertahanan Arrow (H̱et/“H̱etz”), sistem yang dirancang untuk menghadang rudal balistik jarak jauh di luar atmosfer bumi.

Media lokal menyebutkan bahwa sebagai respons atas peluncuran rudal itu, otoritas Israel sempat menutup ruang udara secara sementara.

Namun, kelompok Houthi membantah bahwa serangan mereka digagalkan. Dalam pernyataan resminya, mereka menyatakan telah meluncurkan rudal balistik hipersonik yang berhasil menghantam Bandara Lod (Bandara Ben Gurion) dan menyebabkan kekacauan serta penghentian aktivitas bandara.

Mereka juga menyebut telah melancarkan tiga serangan tambahan dengan pesawat nirawak ke wilayah Yafa, Ashkelon, dan Eilat (Um al-Rashrash).

Sejak dimulainya kembali agresi Israel ke Jalur Gaza lebih dari 100 hari lalu, kelompok Houthi telah meluncurkan 53 rudal balistik ke arah Israel, menurut laporan Radio Militer Israel.

Sementara itu, pada Selasa malam, militer Israel juga mengklaim berhasil mencegat dua rudal yang diluncurkan dari selatan Jalur Gaza ke arah permukiman-permukiman di wilayah selatan. Tidak ada korban dilaporkan.

Sirene peringatan terdengar di permukiman seperti Mefathayim, Amioz, Yesha, Nir Yitzhak, dan Berri Gan. Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Mereka mengaku telah menembakkan roket tipe Q20 ke arah permukiman-permukiman tersebut dari area yang dipenuhi kendaraan militer Israel di sebelah utara Kota Khan Younis, Gaza selatan.

Situasi ini memperlihatkan semakin meluasnya medan konflik, dari Jalur Gaza hingga ke kawasan Laut Merah.

Kelompok-kelompok yang menamakan diri sebagai bagian dari “poros perlawanan” terus melancarkan serangan ke arah Israel dan sekutunya.

Dengan adanya ancaman langsung dari AS terhadap Yaman, konflik regional tampaknya akan terus melebar dan memburuk.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular