Wednesday, June 4, 2025
HomeBeritaIsrael kembali serang Gaza, seorang jurnalis gugur di Khan Younis

Israel kembali serang Gaza, seorang jurnalis gugur di Khan Younis

Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza sejak Senin dini hari, menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina.

Di antara korban terdapat jurnalis Hassan Islayeh, yang gugur akibat serangan drone pada bagian luka bakar di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan.

Menurut laporan Al Jazeera, serangan yang menewaskan Islayeh dilakukan secara sengaja oleh Israel.

Islayeh saat itu tengah menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya sebulan lalu dalam serangan udara Israel terhadap tenda yang dihuni sejumlah jurnalis.

Media Palestina menyebut serangan ini sebagai aksi pembunuhan terencana terhadap insan pers.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan “pusat komando dan kendali milik Hamas” yang disebut berada di dalam rumah sakit, dan digunakan untuk kegiatan teror.

Tuduhan serupa sempat dilontarkan sebelumnya pada 10 April lalu, ketika juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menuding Islayeh sebagai anggota Brigade Khan Younis Hamas yang terlibat dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Serangan udara sempat dihentikan selama beberapa jam pada Senin, setelah pembebasan seorang tentara Israel berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), Edan Alexander.

Namun, malam harinya, gelombang serangan kembali berlanjut dan menyasar berbagai titik pengungsian serta fasilitas publik.

Di Khan Younis, serangan diarahkan ke tenda pengungsi di kawasan barat laut Al-Mawasi. Di wilayah utara, jet tempur Israel menghantam sekolah penampungan pengungsi di Jabalia, sebuah masjid di kamp Nuseirat, serta gedung Kementerian Pendidikan di Hayy al-Daraj, Gaza.

Di Gaza Timur, wilayah permukiman padat seperti Al-Tuffah dan Shujaiya juga menjadi sasaran serangan udara dan artileri.

Jurnalis Al Jazeera di Gaza melaporkan dua warga tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam dua serangan terpisah di Shuja’iya.

Sebelumnya, 3 jenazah warga Palestina berhasil dievakuasi dari Hayy al-Nazzaz, yang terkena serangan beberapa waktu lalu.

Wilayah Shujaiya telah menjadi target operasi militer intensif selama lebih dari 47 hari berturut-turut.

Serangan dilakukan hampir setiap hari, bahkan terhadap warga sipil yang tengah mencari makanan dan air bersih.

Sementara itu, di kawasan Hayy al-Zeitoun, Gaza bagian tenggara, dua warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan drone Israel.

Serangan lain juga terjadi di sekitar “Shalat al-Nujoom”, menyebabkan sejumlah korban luka.

Kondisi kemanusiaan memburuk

Di tengah eskalasi kekerasan, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)at, Stéphane Dujarric, menyatakan bahwa Antonio Guterres sangat prihatin terhadap laporan terbaru.

Laporan itu menunjukkan bahwa satu dari lima warga Gaza kini menghadapi kelaparan.

Sementara seluruh penduduk mengalami tingkat krisis ketahanan pangan yang tinggi dan berisiko kelaparan massal.

Guterres menyoroti secara khusus kondisi anak-anak, yang menurut laporan, mayoritas mengalami kekurangan gizi akut.

Laporan dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) memperingatkan bahwa sekitar 500.000 warga Palestina di Gaza menghadapi “kelaparan bencana” (fase 5, tingkat tertinggi dalam skala ketahanan pangan) dalam periode Mei hingga September 2025.

Laporan disusun oleh 17 lembaga kemanusiaan di bawah PBB serta organisasi non-pemerintah internasional

Jumlah ini melonjak 250 persen dari estimasi sebelumnya pada November 2024.

Laporan tersebut menyebut bahwa lonjakan risiko kelaparan dipicu oleh eskalasi genosida Israel, penutupan jalur distribusi bantuan, serta larangan masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza sejak awal Maret.

Sejak awal perang pada Oktober 2023, data Kementerian Kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas mencapai 52.862 jiwa, sementara korban luka sebanyak 119.648 orang. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular