Hari ini, (17/7) Israel membebaskan 16 warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki dan seorang wanita lanjut usia, yang ditangkap dari berbagai wilayah di Jalur Gaza selama operasi darat yang berlangsung sejak 27 Oktober 2023.
Menurut koresponden Anadolu, 16 warga itu dibebaskan melalui pos militer Israel, Kissufim di sebelah timur kota Deir al-Balah, Gaza tengah.
Anadolu mencatat 13 dari warga Palestina yang dibebaskan dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah karena kondisi kesehatan mereka.
“Saat diperiksa dokter, terdapat tanda-tanda penyiksaan pada tubuh mereka,” tambah koresponden Anadolu.
Baca juga: Israel akui mulai kehabisan tank
Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Israel secara bertahap membebaskan puluhan warga Palestina dari Gaza. Sebagian besar dari mereka mengalami kondisi kesehatan buruk disertai tanda-tanda penyiksaan pada tubuh mereka.
Warga Palestina yang baru-baru ini dibebaskan mengonfirmasi, mereka mengalami penyiksaan, penghinaan, dan interogasi yang keras selama penahanan mereka.
Ribuan warga Palestina telah ditangkap oleh tentara Israel dari berbagai wilayah di Jalur Gaza, namun pihak berwenang Israel masih menolak memberikan jumlah pasti warga Palestina yang ditangkap dari Gaza.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.700 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah, selatan Gaza, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diserbu pada 6 Mei.