Thursday, May 22, 2025
HomeBeritaIsrael perintahkan pengosongan massal Gaza utara, bantuan kemanusiaan masih tertahan

Israel perintahkan pengosongan massal Gaza utara, bantuan kemanusiaan masih tertahan

Militer Israel pada Rabu (21/5) malam waktu setempat, mengeluarkan perintah evakuasi massal kepada warga di Kamp Jabalia dan 13 kawasan permukiman di Jalur Gaza utara.

Ancaman disertai peringatan akan adanya serangan besar ini datang di tengah kondisi kemanusiaan yang terus memburuk.

Truk-truk bantuan masih tertahan di perbatasan dan belum menjangkau warga yang membutuhkan.

Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut perintah evakuasi ini sebagai “peringatan awal sebelum serangan.”

Daerah-daerah yang diminta segera dikosongkan mencakup Kamp Jabalia serta permukiman Ghabin, Asy-Syaimaa, Fadous, Al-Manshiya, Sheikh Zayed, As-Salatin, Al-Karama, Proyek Beit Lahia, Az-Zuhour, Tel Az-Zaatar, An-Nour, ‘Ibad Ar-Rahman, dan An-Nahdha.

Israel meminta seluruh warga di daerah tersebut untuk segera bergerak ke wilayah selatan Gaza.

Militer Israel juga mengancam akan menyerang keras setiap lokasi yang diduga menjadi titik peluncuran roket.

Ancaman ini muncul di tengah perang yang telah berlangsung selama hampir dua tahun. Pemerintah Israel sebelumnya mengumumkan pelaksanaan operasi militer besar bertajuk “Gideon’s Chariots” (Arabat Gideon) yang dirancang untuk meluas dan berlangsung berbulan-bulan.

Salah satu agenda operasi ini adalah evakuasi total warga dari zona konflik, terutama di Gaza utara, dan memastikan kehadiran permanen militer Israel di wilayah-wilayah yang diduduki.

Bantuan kemanusiaan masih tersandera

Di sisi lain, krisis kemanusiaan terus menguat di tengah blokade ketat yang diberlakukan Israel.

Gambar-gambar yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan tumpukan truk bantuan berisi obat-obatan, makanan, air bersih, dan perlengkapan penting lainnya yang mengantre di perbatasan Rafah, Mesir, tanpa izin untuk masuk ke Gaza.

Berbagai negara dan organisasi kemanusiaan kembali menyerukan pembukaan jalur perbatasan dan mendesak Israel mengakhiri blokade yang menyebabkan kelaparan, kekurangan obat-obatan, dan meningkatnya risiko wabah penyakit.

Para pejabat internasional mengecam lambannya izin distribusi bantuan sebagai tindakan tidak manusiawi.

Mereka menekankan bahwa jumlah truk yang diizinkan masuk sangat jauh dari mencukupi.

Mempertanyakan niat Israel

Militer Israel mengklaim telah mengizinkan masuknya 100 truk bantuan pada Rabu, termasuk tepung, makanan bayi, dan alat kesehatan.

Namun, pejabat PBB menyebut bahwa distribusi di dalam Gaza tidak berjalan, dan bantuan belum menjangkau warga yang sangat membutuhkannya.

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan, tim PBB berhasil menerima dan mendistribusikan bantuan setara 90 truk ke berbagai wilayah di Gaza.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan bahwa 87 truk bantuan berhasil masuk pada Rabu malam.

Bantuan ini dibagi ke sejumlah lembaga internasional dan organisasi lokal guna memenuhi kebutuhan mendesak.

Kendati demikian, berbagai organisasi kemanusiaan dan badan-badan PBB menilai jumlah bantuan yang diizinkan masuk oleh Israel masih sangat terbatas dan tidak cukup untuk menjawab kebutuhan ratusan ribu warga yang terdampak.

Hamas menuduh Israel menyesatkan dunia internasional dengan klaim masuknya bantuan, padahal di lapangan Israel terus menghalangi distribusi dan menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam perang genosida yang tengah berlangsung.

PBB memperingatkan bahwa sebanyak 14.000 bayi di Gaza terancam meninggal dalam waktu 48 jam jika bantuan tidak segera masuk.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS), Israel terus melakukan serangan besar-besaran yang menurut organisasi-organisasi hak asasi manusia setara dengan kejahatan genosida.

Lebih dari 175.000 warga Palestina menjadi korban tewas atau luka-luka. Sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang dan ratusan ribu lainnya mengungsi di tengah kehancuran total layanan dasar di Jalur Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular