Media Israel melaporkan, militer Israel sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan militer kepada pasukan keamanan Otoritas Palestina. Langkah ini muncul setelah militer Israel menyatakan kepuasannya terhadap operasi keamanan yang dilakukan Otoritas Palestina di Kamp Jenin, Tepi Barat bagian utara.
Hal tersebut diberitakan Aljazeera Arabic pada Kamis (19/12).
Menurut laporan harian Haaretz kemarin, militer Israel sedang mengevaluasi kemungkinan menyediakan peralatan militer untuk membantu Otoritas Palestina menghadapi kelompok perlawanan dan memperkuat kerja sama intelijen.
Laporan tersebut juga menyebutkan, Dewan Menteri Israel untuk Urusan Keamanan telah menginstruksikan militer untuk meningkatkan koordinasi keamanan dengan Otoritas Palestina.
Sementara itu, Israel Public Broadcasting Corporation (KAN) melaporkan militer Israel “puas” dengan operasi yang dilakukan pasukan Otoritas Palestina di Jenin, dan menyerukan penguatan dukungan terhadap Otoritas Palestina.
Komando Pusat militer Israel juga merekomendasikan peningkatan koordinasi keamanan dan penguatan kemampuan pasukan Otoritas Palestina.
Media tersebut mengungkapkan bahwa dalam 10 hari terakhir, sekitar 300 personel bersenjata dari pasukan Otoritas Palestina telah beroperasi di Kamp Jenin di bawah pengawasan militer Israel.
Langkah ini dilakukan di tengah operasi besar-besaran yang dilancarkan pasukan keamanan Otoritas Palestina di Kamp Jenin untuk mengejar para pejuang yang menjadi buronan Israel.
Namun, baik Otoritas Palestina maupun Israel belum memberikan komentar resmi terkait laporan media ini.
Selama dua pekan terakhir, bentrokan sengit terjadi di Kamp Jenin antara pejuang Palestina dan pasukan keamanan Otoritas Palestina.
Konflik ini menyebabkan tewasnya tiga warga Palestina, termasuk seorang komandan lapangan dari Brigade Jenin, serta melukai beberapa lainnya, termasuk anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina.
Otoritas Palestina telah mengepung Kamp Jenin selama 15 hari berturut-turut, dengan tujuan menghilangkan senjata dari para pejuang.
Brigade Jenin, yang merupakan bagian dari sayap militer Jihad Islam, menolak untuk menyerahkan senjata mereka, menyebut operasi tersebut sebagai upaya untuk menargetkan para pejuang dan perlengkapan mereka.
Di sisi lain, pasukan keamanan Otoritas Palestina mengklaim bahwa mereka mengejar “oknum-oknum di luar hukum” untuk melucuti senjata mereka dan memulihkan kendali atas kamp tersebut.
Baca juga: Irak pulangkan 1.905 personel militer Suriah
Baca juga: Assad diduga bocorkan daftar pangkalan militer Suriah ke Israel sebelum kabur