Israel terus merampas tanah di Tepi Barat sebagai respons terhadap keputusan beberapa negara Eropa yang mengakui negara Palestina, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Rabu, (17/7). Demikian dilaporkan Aljazeera.
“Di dalam Uni Eropa, negara-negara anggota punya pandangan berbeda mengenai pengakuan kenegaraan Palestina. Ini adalah keputusan politik. Mereka akan mendorong solusi dua negara. Ini adalah konfirmasi niat kami untuk mencapai tujuan ini, jadi mari kita lakukan sekarang,” kata Borrell dalam wawancara eksklusif dengan Al Arabiya English.
“Beberapa negara percaya saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengakui Palestina sebagai negara. Ini mungkin bahkan kontraproduktif. Ini bisa memicu reaksi dari pemerintah Israel, seperti yang terjadi,” tambahnya.
Ia mengatakan pasukan Israel merampas tanah dan pos-pos di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan dalih: “Kami akan mengambil satu pos untuk setiap negara yang mengakui Otoritas Palestina.” Borrel menilai itu jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan keputusan tersebut, bertentangan dengan kepentingan rakyat Palestina dan hukum internasional.
Borrell mendesak pemerintah Israel untuk “menghentikan sikap seperti ini”. Dia mengingatkan bahwa Tepi Barat adalah wilayah di bawah pendudukan militer menurut hukum internasional.
Palestina pada hari Rabu mengecam perampasan 441 dunam (44,1 hektar) tanah Palestina di barat Ramallah di Tepi Barat oleh Israel.
Baca juga: Rabbi ultra-Ortodoks tolak wajib militer, koalisi Netanyahu terancam pecah
Baca juga: Hamas masih mampu kirim roket ke Tel Aviv dan Yerusalem
“Kami mengutuk kebijakan kolonial rasis Israel yang semakin cepat untuk merampas ribuan dunam tanah Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Selasa, Israel telah merampas 441 dunam tanah di desa-desa Shabtin, Deir Ammar, dan Deir Qaddis. Tentara Israel berusaha merampas semua tanah di sekitar pemukiman ilegal Israel di Nili dan Naale, yang dibangun di atas tanah Palestina.
Sebuah rekaman audio yang bocor bulan lalu mengungkap, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich berbicara tentang mencegah Tepi Barat menjadi bagian dari negara Palestina yang merdeka.
Meskipun terus mendapat kritik internasional atas pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina, Tel Aviv telah malah mempercepat aktivitas pemukiman di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Menurut hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah yang diduduki dianggap ilegal.