Pasukan pendudukan Israel telah menahan setidaknya 20 orang, termasuk mantan tahanan, di wilayah pendudukan Tepi Barat dalam 24 jam terakhir. Demikian laporan kantor berita Palestina, Wafa, pada Sabtu (21/9).
Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan serta Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) menyatakan, operasi penahanan ini berlangsung di berbagai wilayah, termasuk Hebron, Jenin, Qalqilya, dan Yerusalem.
Operasi tersebut disertai penggerebekan besar-besaran, tindak kekerasan, ancaman terhadap para tahanan dan keluarga mereka, serta perusakan rumah-rumah warga.
PPS dan Komisi Tahanan menegaskan, total jumlah warga Palestina yang ditahan di Tepi Barat sejak 7 Oktober kini telah melebihi 10.800 orang.
Baca juga: Empat tentara Israel tewas di Rafah
Angka ini mencakup mereka yang ditahan dari rumahnya, di pos pemeriksaan militer, yang menyerah di bawah tekanan, dan yang dijadikan sandera.
Israel saat ini tengah menghadapi kritik internasional atas serangan militernya yang terus berlanjut di Gaza, yang diluncurkan setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata, konflik tersebut terus berlanjut, dengan hampir 41.400 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 95.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha