Otoritas penjajah Israel mengumumkan pada hari Rabu (28/1) bahwa dua tentara cadangan Israel telah ditangkap dengan tuduhan melakukan spionase untuk Iran. Mereka dituduh mentransfer informasi militer yang bersifat rahasia sebagai imbalan finansial.
Menurut pernyataan kepolisian, salah satu tersangka, Yuri Eliasfov, yang sebelumnya bertugas di unit pertahanan udara Iron Dome Israel, diduga memberikan informasi militer sensitif kepada seorang agen Iran. Rincian mengenai materi yang diklasifikasikan tersebut tidak diungkapkan.
Pihak berwenang Israel lebih lanjut mengklaim bahwa Eliasfov merekrut temannya, Georgi Andreyev, dan menghubungkannya dengan agen Iran yang sama. Keduanya dilaporkan melakukan kegiatan atas arahan agen tersebut, termasuk membuat grafiti dan memasang spanduk di Tel Aviv.
Selain itu, para tersangka juga diduga diperintahkan untuk meledakkan sebuah kendaraan polisi dan melemparkan granat tangan ke sebuah rumah, dengan imbalan 200.000 shekel (sekitar $53.000), lapor Haaretz.
Kedua tersangka, yang berusia antara 19 hingga 23 tahun, menghadapi tuduhan berat, termasuk membantu musuh selama masa perang, memberikan intelijen kepada entitas musuh, konspirasi untuk melakukan terorisme, percobaan pembunuhan, dan penggunaan senjata api secara ilegal.
Jika terbukti bersalah, mereka bisa dikenakan hukuman yang sangat berat, termasuk hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Sebuah dakwaan diperkirakan akan diajukan dalam beberapa hari ke depan, menurut laporan dari Jerusalem Post.
Hingga saat ini, Iran belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan tersebut.