ISTANBUL
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan, Israel melihat penerimaan Hamas terhadap syarat-syarat gencatan senjata sebagai “kelemahan, menyerah”, yang menghalangi tercapainya kesepakatan.
Demikian dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu Agency.
“Setiap ada hal yang positif dalam negosiasi, Israel dan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu selalu melakukan pembantaian baru,” kata Fidan dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al-Saud.
Fidan menilai, Israel tampaknya melakukan negosiasi sebagai alat propaganda tanpa niat untuk berdamai.
Fidan mengatakan, pertemuan dia dengan Menlu Saudi membahas berbagai isu, termasuk isu regional. Hal itu termasuk Sudan, Yaman, dan upaya gencatan senjata berkelanjutan di Gaza.
Menyinggung serangan Israel terhadap warga sipil di Khan Yonis yang menewaskan setidaknya 90 orang dan melukai ratusan lainnya, Fidan mengatakan tujuan Israel adalah melanjutkan konflik, bukan menghentikannya.
Fidan menegaskan pentingnya menempatkan Gaza sebagai agenda utama dan segera menghentikan krisis kemanusiaan di sana dengan segera.
Fidan mendesak Israel menarik diri dari Gaza agar rekonstruksi bisa dimulai. “Untuk terciptanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan, negera Palestina yang bedaulat dan merdeka dengan ibu kota di Yerusalem Timur harus diwujudkan berdasarkan batas-batas tahun 1967.”
Fidan menambahkan, Ankara dan Riyadh menyepakati inisiatif proses politik berdasarkan solusi dua negara untuk menghentikan pembantaian di Gaza.
