Militer Israel melaporkan pada Jumat (23/8), 695 prajurit telah gugur sejak dimulainya operasi militer di Gaza pada 7 Oktober 2023. Demikian dilaporkan kantor berita Anadolu Agency.
Data yang dipublikasikan di situs resmi militer Israel mencatat, 332 dari total kematian terjadi selama pertempuran darat di Gaza yang dimulai pada 27 Oktober 2023.
Israel juga melaporkan 4.357 prajurit terluka, dengan 2.232 di antaranya mengalami cedera selama operasi darat di Gaza. Di antara mereka yang terluka, 21 prajurit berada dalam kondisi serius, 169 dalam kondisi sedang, dan 3 dalam kondisi ringan.
Pejabat Israel menggambarkan pertempuran ini “sangat intens” dan mengakui tingginya biaya yang harus dibayar. Sementara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, terus merilis laporan harian serangan terhadap pasukan Israel yang berakibat pada kematian dan cidera.
Baca juga: Setahun lagi Israel akan runtuh, jika perang terus berlanjut
Israel terus melancarkan ofensif terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.200 kematian di pihak Palestina, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang berkelanjutan terhadap Gaza telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kehancuran.
Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, wilayah selatan Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha