Saturday, December 21, 2024
HomeHeadlineJalal Haniyah: Ayah saya dibunuh dengan rudal yang menembus tembok di belakang...

Jalal Haniyah: Ayah saya dibunuh dengan rudal yang menembus tembok di belakang tempat tidurnya

pembunuhan ayahnya dilakukan menggunakan rudal dengan kepala ledak seberat 7,5 kilogram yang memiliki daya ledak tinggi.

Dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar Al-Quds Al-Arabi, Jalal Haniyah, putra dari tokoh Hamas yang terbunuh Ismail Haniyah mengungkapkan, pembunuhan ayahnya dilakukan dengan rudal yang menembus tembok tepat di belakang tempat tidurnya.

“Saat kejadian, saya berada di Istanbul, Turki. Pukul 05.30 pagi pada Rabu, 31 Juli lalu, seorang datang memberitahu bahwa ayah saya menjadi target percobaan pembunuhan dan mengalami luka parah. Namun, saya tahu bahwa beliau sudah syahid,” tutur Jalal, mengenang momen saat menerima kabar duka itu.

Ibu Jalal juga baru tiba di Turki pada malam kejadian. “Saya segera memberi tahu ibu bahwa ayah terluka parah, dan beberapa menit kemudian, saya memberitahunya bahwa ayah sudah syahid,” ujarnya.

Meski terpukul, ibunya tetap tegar dan bersyukur atas cobaan tersebut.

Tak lama setelah kabar itu menyebar, para pemimpin Hamas yang berada di Turki, termasuk Khaled Meshaal, segera mendatangi tempat Jalal.

Bahkan, hanya 45 menit setelah pembunuhan terjadi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan langsung menghubungi mereka untuk menyampaikan belasungkawa.

Pihak intelijen Mesir dan beberapa tokoh Palestina, termasuk Jibril Rajoub dari Fatah, juga memberikan simpati.

Setelah insiden itu, Jalal belum bisa langsung berkomunikasi dengan rekan-rekan yang bersama ayahnya di Iran. Namun, keputusan pun dibuat untuk memindahkan jenazah ke Doha, Qatar, tempat ayahnya menetap sejak 2019, untuk dimakamkan di sana.

Jalal kemudian terbang ke Teheran bersama saudaranya, Hammam, dan langsung menghadiri upacara pemakaman. “Pemakaman itu berlangsung khidmat dan penuh penghormatan,” katanya.

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

Baca juga: Hamas pilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru gantikan Haniyah

Dalam kesempatan itu, Jalal juga bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang turut menyampaikan belasungkawa. Kata Jalal, seluruh pimpinan Iran sangat terpengaruh oleh kejadian itu.H

“Mereka tidak membicarakan detail soal pembunuhan, karena penyelidikan masih berada di tahap awal,” ujarnya.

Kronologi Pembunuhan dan Proses Penyelidikan

Menurut informasi yang diterima dari pihak Iran, pembunuhan ayahnya dilakukan menggunakan rudal dengan kepala ledak seberat 7,5 kilogram yang memiliki daya ledak tinggi.

Jalal menceritakan bahwa ayahnya bukan sekadar seorang ayah, tapi juga sahabat dan figur yang dicintai oleh masyarakat. “Ayah adalah orang yang sangat dicintai di mana pun ia berada. Hubungannya dengan masyarakat selalu didasari rasa cinta dan perhatian,” kenangnya.

Pengaruh Kehilangan di Keluarga dan Hamas

Sejak 7 Oktober 2023, Jalal mengatakan, ayahnya sudah menyadari bahwa konflik ini tidak akan berakhir dengan cepat. Ayahnya mengingatkan keluarga agar siap kehilangan orang-orang terdekat.

Hingga kini, keluarga besar Haniyah telah kehilangan lebih dari 70 anggota keluarga, termasuk saudara-saudara Jalal dan beberapa keponakannya.

Meskipun pembunuhan ayahnya adalah pukulan besar, Jalal yakin bahwa Hamas, sebagai gerakan yang berlandaskan institusi, akan mampu bertahan.

“Hamas telah kehilangan pendiri dan banyak pemimpinnya, namun perjuangan ini akan terus berlanjut.”

Pemilihan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru

Setelah pembunuhan ayahnya, Dewan Syura Hamas dengan cepat memilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru. “Ini adalah pesan bahwa pembunuhan para pemimpin tidak akan menghentikan perjuangan kami,” tegas Jalal.

Dalam wawancara tersebut, Jalal juga menyinggung tentang kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata. Menurutnya, Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, tidak berminat untuk menghentikan agresi di Gaza.

“Hamas telah menunjukkan fleksibilitas dalam berbagai inisiatif, namun semua upaya berakhir gagal karena keras kepala Netanyahu,” tuturnya.

Jalal juga menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk lebih tegas menekan Amerika Serikat agar menghentikan perang yang terus berlangsung di Gaza.

Baca juga: Mayoritas warga Israel tidak merasa lebih aman dengan pembunuhan Haniyah

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular