Saturday, November 23, 2024
HomeHeadlineJenazah membusuk penuhi jalan-jalan di Gaza utara

Jenazah membusuk penuhi jalan-jalan di Gaza utara

perumahan yang dulunya ramai kini rata dengan tanah. Tidak ada tanda-tanda kehidupan, dan dipenuhi bau mayat membusuk

Bau mayat yang membusuk memenuhi jalan-jalan dan gang-gang di Jalur Gaza utara, yang mengalami serangan hebat dari Israel selama hampir satu bulan. Demikian laporan Anadolu Agency pada Rabu (30/10).

Setelah melancarkan serangan udara berat pada 5 Oktober, tentara Israel memulai serangan darat pada hari berikutnya untuk memaksa warga Palestina mengungsi. Serangan darat di utar Gaza telah berjalan selama 26 hari berturut-turut dan terus berlanjut.

Selain serangan darat dan udara, Israel menerapkan blokade ketat, membuat penduduk menderita kelaparan dan kehausan.

Israel telah mengubah jalan-jalan dan gang-gang di Gaza utara menjadi puing-puing yang dipenuhi mayat.

Gambar yang didokumentasikan Anadolu di Beit Lahiya menunjukkan kehancuran sebagai upaya memaksa warga Gaza mengungsi dari wilayah utara.

Area perumahan yang dulunya ramai kini rata dengan tanah. Tidak ada tanda-tanda kehidupan, dan dipenuhi bau mayat membusuk.

Nidal ed-Derimli, yang terjebak di sebuah rumah sakit selama pengepungan Israel, mengatakan kepada Anadolu, ia terluka dalam serangan dan mulai menerima perawatan sebelum blokade diberlakukan.

Namun, perawatannya terganggu karena rumah sakit tidak dapat beroperasi akibat serangan yang tak henti-hentinya.

“Kami sekitar 20 hari tanpa makanan atau air. Tentara tidak mengizinkan bantuan masuk dari luar. Ledakan begitu hebat sehingga kami tidak bisa tidur,” ujarnya.

Ed-Derimli menceritakan bahwa pasukan Israel menahan warga sipil di sekitar rumah sakit.

Seorang warga Palestina di Beit Lahiya, mengatakan jalan-jalan dan gang-gang dipenuhi dengan bau mayat yang sangat menyengat.

“Kami menghabiskan hari-hari dalam kondisi lapar dan haus. Kami tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun; tidak ada internet,” kata warga itu menuturkan.

“Tidak ada tanda-tanda kehidupan di daerah tersebut; kehancuran begitu parah sehingga kami tidak bisa mengenali rumah kami. Mayat tidak dapat dikuburkan dan malah dibuang ke jalanan,” tambahnya.

Israel terus melakukan serangan hebat terhadap Gaza sejak penyerbuan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari setahun, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 101.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan ini telah membuat hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berlangsung dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

Baca juga: Hamas tolak usulan gencatan senjata yang pertahankan penjajah di Gaza

Baca juga: Menteri Keuangan Israel menangis akibat banyak tentaranya yang tewas

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular