Jenderal purnawirawan Israel, Yitzhak Brick, menyatakan kepemimpinan politik dan militer Israel sedang membawa Israel menuju kehancuran, dan tidak memiliki jalan keluar.
Hal itu dilaporkan kantor berita Anadolu pada Kamis, (26/9).
Brick menjelaskan, meskipun ada pencapaian taktis terhadap Hizbullah di Lebanon, situasi strategis Israel terus memburuk dalam aspek keamanan dan ekonomi.
Kata dia, hubungan Israel dengan negara-negara lain juga memburuk.
Ia menambahkan bahwa meskipun senjata, dan pemimpin Hizbullah telah menjadi target serangan, roket-roket Hizbullah juga terus menghujani Israel utara.
Roket-roket Hizbullah menghancurkan setiap sudut wilayah Israel.
Brick menekankan, satu-satunya jalan bagi Israel adalah mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dan menghentikan perang di Jalur Gaza.
Kata Brick, dengan gencatan senjata di Gaza, Hizbullah diharap akan menghentikan serangannya.
Sejak Senin pagi pekan lalu, Israel melancarkan serangan terbesar ke Lebanon, sejak konfrontasi dengan Hizbullah dimulai sekitar setahun lalu.
Serangan itu telah menewaskan lebih dari 600 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, serta melukai lebih dari 2.500 orang. Perkiraan resmi menyebutkan bahwa sekitar 400 ribu orang telah mengungsi.
Sebaliknya, Hizbullah membalas dengan serangan roket yang menghantam pangkalan militer, bandara, dan beberapa daerah di Galilea, Safed, Haifa, serta wilayah lainnya.
Serangan Hizbullah juga menyebabkan kerusakan material, korban jiwa, dan kebakaran.
Sementara itu, serangan Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut hingga bulan ke-11, yang telah menyebabkan 41.495 orang tewas dan 96.006 lainnya terluka. Selain itu, situasi kesehatan dan kemanusiaan di Gaza mencapai krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.