Sumbangan baru Jepang memudahkan Program Pangan Dunia (WFP) untuk mengatasi krisis pangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, demikian disampaikan badan PBB itu pada Rabu, (14/8).
Sumbangan sebesar 400 juta yen (sekitar 2,5 juta dolar AS) dari Jepang akan mendanai bantuan darurat pangan dan nutrisi bagi warga Palestina yang terdampak konflik di wilayah tersebut, menurut pernyataan WFP.
“Komitmen tak tergoyahkan dari Jepang memungkinkan WFP untuk merespons keadaan darurat dan kebutuhan mendesak di Gaza dan Tepi Barat,” tulis pernyataan itu.
Donasi ini akan menyediakan makanan penting bagi sekitar 312.000 orang yang menghadapi pengungsian dan ketidakamanan pangan.
WFP juga menyebutkan rencana untuk menggunakan dana tersebut untuk membeli ikan kalengan dan tepung gandum dari Jepang—komponen utama dari makanan bergizi di daerah yang terdampak konflik.
Baca juga: PBB sebut serangan di penampungan air minum langgar hukum humaniter
Baca juga: PBB, perlu 15 tahun untuk bersihkan reruntuhan Gaza
“Bantuan ini sangat penting; ini akan membantu keluarga-keluarga menyediakan makanan siap saji di meja mereka dan mendapatkan akses ke bahan pokok utama, yaitu roti,” ujar perwakilan WFP untuk Palestina.
Duta Besar Jepang untuk Urusan Palestina, Yoichi Nakashima, menyatakan bahwa dukungan ini mencerminkan komitmen Jepang terhadap ketahanan pangan Palestina dan upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Penilaian terbaru menunjukkan bahwa 2,2 juta penduduk Gaza menghadapi tingkat ketidakamanan pangan yang tinggi, dengan 69% di antaranya mengalami kondisi darurat atau bencana.
WFP saat ini membantu lebih dari 1,3 juta orang setiap bulannya di seluruh Gaza dan Tepi Barat, serta bekerja untuk membangun kembali sistem pangan lokal.
Badan tersebut menekankan bahwa meskipun semua operasi tetap berisiko akibat konflik yang terus berlangsung dan pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan, kontribusi Jepang sangat penting dalam mencegah kelaparan dan mengurangi penderitaan di wilayah tersebut.
Lebih dari 10 bulan sejak perang Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur lebur akibat blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.