Tuesday, December 23, 2025
HomeBeritaJumlah korban jiwa di Gaza terus bertambah di tengah gencatan senjata

Jumlah korban jiwa di Gaza terus bertambah di tengah gencatan senjata

Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza akibat perang yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023 terus meningkat.

Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (22/12), mengumumkan bahwa total warga Palestina yang tewas telah mencapai 70.937 orang, sementara 171.192 lainnya mengalami luka-luka.

Dalam pernyataannya, kementerian menyebutkan bahwa rumah sakit di Gaza menerima 12 jenazah dalam 48 jam terakhir.

Dari jumlah tersebut, empat korban merupakan korban baru, sedangkan delapan lainnya ditemukan setelah berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan bangunan.

Selain itu, tujuh orang dilaporkan mengalami luka-luka. Namun, kementerian tidak merinci lebih lanjut kronologi kejadian yang menyebabkan jatuhnya korban-korban terbaru tersebut.

Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa sejak 11 Oktober lalu, pelanggaran Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata telah menyebabkan sekitar 405 warga Palestina tewas dan 1.115 lainnya terluka.

Selain itu, jumlah korban yang meninggal akibat runtuhnya bangunan-bangunan yang sebelumnya rusak akibat serangan udara Israel turut meningkat menjadi 15 orang.

Peristiwa tersebut terjadi akibat dampak cuaca ekstrem dan tekanan sistem cuaca dingin yang melanda wilayah tersebut.

Warga Palestina terpaksa bertahan di bangunan-bangunan yang retak dan terancam roboh karena tidak adanya alternatif tempat tinggal.

Kondisi ini terjadi di tengah kehancuran besar-besaran yang menimpa hampir seluruh bangunan di Gaza, serta kebijakan Israel yang melarang masuknya rumah hunian sementara, bahan bangunan, dan material rekonstruksi.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk pengingkaran terhadap kewajiban Israel sebagaimana tercantum dalam kesepakatan gencatan senjata.

Pembatasan Israel hambat pembersihan reruntuhan

Dalam konteks yang sama, Wali Kota Khan Younis, Alaauddin Al-Batta, mengungkapkan bahwa pihaknya menghadapi hambatan serius dalam upaya pembersihan puing-puing bangunan.

Ia mengatakan, pemerintah kota terkejut dengan pemangkasan besar pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan alat berat dan kendaraan pembersih.

Dalam keterangannya kepada Al Jazeera, Al-Batta menjelaskan bahwa bantuan yang diterima pemerintah kota dari sejumlah organisasi lokal masih jauh dari memadai, baik dari sisi bahan bakar maupun ketersediaan alat berat untuk pekerjaan lapangan.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan kehancuran masif, dengan sekitar 90 persen infrastruktur di wilayah tersebut dilaporkan rusak atau hancur.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk rekonstruksi Gaza mencapai sekitar 70 miliar dollar AS.

Meski kesepakatan gencatan senjata telah diberlakukan, kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza belum menunjukkan perbaikan berarti.

Pengepungan Israel masih berlangsung, disertai pembatasan ketat terhadap masuknya kebutuhan pokok dan bahan-bahan penting ke wilayah tersebut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler