Keluarga para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati perjanjian pertukaran guna memulangkan seluruh sandera.
Seruan itu disampaikan menjelang rencana pembebasan tentara Israel-Amerika, Edan Alexander, yang diketahui sebagai sandera AS terakhir yang masih hidup di Gaza.
“Pemulangan Edan harus menjadi awal dari perjanjian menyeluruh yang membawa pulang semua sandera,” demikian pernyataan keluarga para sandera yang disampaikan melalui platform X, Senin (13/5/2025).
Pernyataan tersebut juga menyebut pembebasan Edan sebagai bukti bahwa kepemimpinan yang tegas dapat menghasilkan hasil nyata. Mereka merujuk pada peran mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyambut langkah Hamas sebagai “langkah itikad baik” menuju penyelesaian konflik.
“Ini adalah ujian penting bagi komitmen pemerintah terhadap warganya,” lanjut pernyataan itu.
Sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah, keluarga sandera juga mengajak masyarakat Israel untuk menggelar aksi jalan kaki dari Hostages Square di Tel Aviv menuju Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Mereka berharap tekanan publik dapat mendorong tercapainya kesepakatan pertukaran dengan kelompok Palestina.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa tidak ada komitmen baru mengenai gencatan senjata maupun pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan Edan Alexander.
“Pemimpin harus mengambil langkah bersejarah ini untuk mengakhiri mimpi buruk yang telah berlangsung selama 584 hari. Satu-satunya jalan ke depan adalah memulangkan mereka, lalu membangun kembali,” lanjut pernyataan tersebut.
Saat ini, Israel memperkirakan masih ada 59 sandera di Gaza, dengan 21 di antaranya diyakini masih hidup. Di sisi lain, lebih dari 9.900 warga Palestina masih ditahan di penjara-penjara Israel. Lembaga hak asasi manusia melaporkan adanya penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang menyebabkan sejumlah kematian di dalam tahanan.
Sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, sekitar 52.900 warga Palestina tewas di Jalur Gaza, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada November tahun lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi militernya di wilayah tersebut.