Tuesday, January 7, 2025
HomeBeritaKeluarga sandera desak Netanyahu segera gencatan usai Hamas rilis video

Keluarga sandera desak Netanyahu segera gencatan usai Hamas rilis video

Keluarga para sandera Israel di Gaza pada Sabtu mendesak pemerintah mereka untuk segera menyelesaikan kesepakatan tukar tahanan setelah sayap militer Hamas, Brigadir Al-Qassam, merilis video yang menunjukkan salah satu sandera masih hidup, lansir Anadolu.

Sebelumnya, Brigadir Al-Qassam menyiarkan video sandera Liri Albag yang mengungkapkan rasa frustrasinya karena diabaikan oleh pemerintah dan militer Israel, bersama dengan sandera lainnya di Gaza.

Dalam video tersebut, ia bertanya dengan tegas kepada pemerintah Israel, “Apakah Anda ingin membunuh kami?”

Pada konferensi pers di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv setelah rilis video tersebut, keluarga para sandera mengeluarkan pernyataan: “Kami telah menerima bukti bahwa seorang sandera masih hidup, yang seharusnya menjadi pendorong untuk segera menyelesaikan kesepakatan tukar tahanan.”

Mereka memperingatkan bahwa “setiap kesepakatan parsial akan berakibat pada hukuman mati bagi banyak sandera.”

Keluarga-keluarga tersebut mengkritik keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena menghalangi kesepakatan tukar tahanan dengan faksi Palestina.

Pada hari Jumat, Hamas mengumumkan dimulainya kembali negosiasi tidak langsung dengan Israel di ibu kota Qatar, Doha, yang berfokus pada gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan kembalinya pengungsi.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sejauh ini gagal karena penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang.

Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas dikatakan menahan sekitar 100 sandera Israel di Gaza. Kelompok tersebut juga menyatakan bahwa puluhan sandera tewas dalam serangan udara Israel yang tidak membedakan sasaran.

Tentara Israel melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.650 korban, mayoritas perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional untuk perang di wilayah tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular