Monday, December 9, 2024
HomeBeritaKeluarga sandera Israel konvoi ke perbatasan Gaza, menuntut pembebasan

Keluarga sandera Israel konvoi ke perbatasan Gaza, menuntut pembebasan

Dikutip dari Jerusalem Post, keluarga para sandera memimpin konvoi mobil dari Tel Aviv menuju perbatasan Gaza pada Rabu (28/8).

Konvoi tersebut berhenti di beberapa lokasi di wilayah selatan dan akan berkumpul di dekat perbatasan Israel-Gaza pada Kamis. Mereka ingin menyampaikan pesan kepada kerabat mereka yang masih disandera menggunakan pengeras suara besar, menurut Forum Keluarga Sandera.

Barisan mobil terlihat memenuhi jalan di Tel Aviv sebelum konvoi dimulai. Beberapa mobil menggunakan trailer untuk menarik bangkai kendaraan yang hancur dalam serangan 7 Oktober lalu.

Sebagian besar mobil dihiasi dengan bendera kuning dan stiker yang menyerukan “sepakati perjanjian.”

Lebih dari 300 mobil dan ribuan orang ikut serta dalam konvoi itu. Warga Israel memberikan dukungan mereka di berbagai lokasi di seluruh negeri, menurut forum tersebut.

“Satu-satunya hal yang menghalangi perjanjian [pembebasan sandera] adalah upaya untuk menjadikan Koridor Philadelphi sebagai prioritas utama,” kata Hagit Chen, ibu dari Itay Chen, yang berbicara saat peluncuran konvoi.

Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu

Itay tewas pada 7 Oktober, dan tubuhnya masih disandera pejuang Palestina.

“Maafkan aku, Itay. Maaf karena dalam pandangan pemerintah Israel yang abai, kamu tidak cukup penting. Karena Koridor Philadelphi lebih penting bagi mereka daripada kamu dan 107 sandera lainnya.”

“Perdana menteri memiliki mayoritas untuk membuat perjanjian di pemerintahan; dia memiliki mayoritas di Knesset, dan dia memiliki dukungan politik untuk perjanjian ini,” tambahnya.

Kata Chen, selama 18 tahun berkuasa, Netanyahu sebelumnya tidak mementingkan Koridor Philadelphi. Dan selama tuju

“Selama 18 tahun, [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu memilih, dalam semua misi sebelumnya, untuk tidak masuk ke Koridor Philadelphi, dan selama tujuh bulan pertempuran, IDF tidak berada di sana,” pungkasnya.

“Apa yang akan tercatat dalam sejarah perang terkutuk ini bukanlah apakah kita menaklukkan Koridor Philadelphi atau berapa banyak teroris yang kita bunuh, tetapi apakah kita mengurus para sandera kita dan membawa mereka pulang,” kata Shira Albag, ibu dari Liri Albag, yang diculik dari pangkalan Nahal Oz pada 7 Oktober.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular