Keluarga para sandera Israel mendesak agar kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran juga mencakup Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (24/6), mereka menyerukan agar pemerintah segera memulai perundingan yang memungkinkan kembalinya seluruh sandera dan mengakhiri perang yang telah berlangsung berbulan-bulan di Gaza.
“Siapa pun yang mampu mencapai gencatan senjata dengan Iran, pasti mampu juga mengakhiri perang di Gaza,” demikian bunyi pernyataan mereka.
Kelompok keluarga itu menggambarkan dua belas hari terakhir sebagai masa yang mencekam bagi warga Israel akibat ancaman dari Iran.
“Kini setelah 12 hari dan malam penuh kegelisahan karena Iran telah berlalu, rakyat Israel bisa kembali gelisah karena para sandera yang belum pulang. Operasi 12 hari telah selesai. Kini saatnya mengakhiri perang yang telah berlangsung 627 hari dan menjamin kemenangan Israel yang sejati,” lanjut pernyataan itu.
Mereka mengakui bahwa pencapaian militer Israel di Iran penting dan patut diapresiasi, namun menegaskan bahwa keberhasilan tersebut semestinya menjadi titik tolak untuk mengakhiri konflik dari posisi yang lebih kuat.
“Mustahil membayangkan Israel kembali terjebak dalam lumpur Gaza setelah menyelesaikan operasi terhormat di Iran dan merusak poros Iran secara telak. Itu bertentangan dengan akal sehat dan seluruh kepentingan nasional Israel,” tegas mereka.
Kelompok tersebut juga memperingatkan bahwa menghentikan operasi militer di Iran tanpa memanfaatkan momentum untuk memulangkan semua sandera akan menjadi kegagalan politik yang serius.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan hari ini mengatakan bahwa Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata.
Usulan itu diajukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, setelah mengklaim bahwa tujuan menghentikan ancaman nuklir dan misil Iran telah tercapai.
Kesepakatan gencatan senjata itu mulai berlaku pada pukul tujuh pagi waktu Makkah, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Teheran mengenai sikapnya terhadap perjanjian tersebut.
