Kelompok masyarakat sipil dan gerakan pemuda dari delapan negara secara resmi meluncurkan Sumud Nusantara Convoy, sebuah inisiatif akar rumput yang bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza serta memecah blokade yang disebut sebagai penyebab kelaparan buatan manusia (man-made famine).
Muhd Haikal Luqman, Eksekutif Strategis Sumud Nusantara, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan respons terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, di mana anak-anak mengalami kelaparan sementara bantuan tertahan di perbatasan yang ditutup.
“Ini bukan sekadar aksi protes. Ini adalah janji. Kami bergerak karena Gaza tak bisa. Selatan Global kini berdiri, bukan sebagai korban sejarah, melainkan sebagai pemimpin moral masa kini untuk menghentikan kelaparan dan penderitaan yang disengaja di Gaza,” ujar Haikal dalam konferensi pers peluncuran konvoi, Jum’at (25/7/2025) seperti dilansir New Straits Times.
Beberapa organisasi kemanusiaan ternama turut serta dalam acara ini, di antaranya Cinta Gaza Malaysia, International Networking for Humanitarian (INH), Sri Lanka Jamaathe Islam, International Aid Campaign from Maldives, Civil Assembly Society for Peace Thailand, dan Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM).
Haikal juga mengungkapkan bahwa konvoi ini mendapat dukungan langsung dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga menjabat sebagai Pelindung (Patron) inisiatif tersebut.
Haikal menggambarkan kondisi di Gaza sebagai situasi yang sangat memprihatinkan. “Makanan membusuk di perbatasan yang tertutup, sementara anak-anak terpaksa minum dari toilet. Ini bukan kelaparan karena bencana alam, ini kelaparan yang disengaja. Dan kami tidak akan tinggal diam,” katanya.
Konvoi ini akan diawali dengan mobilisasi massal dua juta orang di lima negara, dilanjutkan dengan perjalanan lintas negara melalui Indonesia, Thailand, dan Malaysia, yang akan berpuncak di Kuala Lumpur.
“Dari sana, delegasi terpilih akan melanjutkan perjalanan ke Eropa untuk bergabung dengan Global Sumud Flotilla to Gaza pada bulan Agustus. Kapal-kapal ini akan membawa bantuan nyata, tetapi yang lebih penting adalah pesan moral: dunia sedang menyaksikan, dan Asia Tenggara sedang bergerak. Kami bukan diplomat, bukan pula PBB. Kami rakyat biasa yang menolak untuk hanya menonton,” tegas Haikal.
Ia juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung atau bergabung melalui situs risegaza.com atau mendaftar di globalsumudflotilla.org. Dalam kesempatan itu, ia turut menyerukan kepada pemerintah dunia untuk menekan agar perbatasan Rafah dibuka untuk akses kemanusiaan tanpa syarat.
Delegasi Indonesia ikut dalam konvoi
Muhammad Husein Gaza, sebagai perwakilan Indonesia yang hadir dalam kegiatan itu, mengatakan delegasi Indonesia juga akan turut serta dalam konvoi ini.
Kegiatan ini, terang Husein, akan diawali dengan berbagai agenda di kota-kota Indonesia hingga kemudian lanjut ke Thailand dan akan berkumpul di Kuala Lumpur untuk pelepasan.
“Pemberangkatan berencana digelar akhir Agustus. Nanti perwakilan Sumud Nusantara akan berlayar dari Italia menuju Gaza,” ucap dia kepada Gazamedia.net.