Monday, November 18, 2024
HomeBeritaLagi, pejabat AS mengundurkan diri karena genosida Israel di Gaza

Lagi, pejabat AS mengundurkan diri karena genosida Israel di Gaza

“Sebagai seorang Muslim Amerika, saya tidak bisa terus bekerja untuk pemerintahan yang mengabaikan suara stafnya yang beragam dengan terus mendanai dan memungkinkan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina,” kata Hassanein

Seorang pejabat politik pemerintah AS kembali mengundurkan diri menyusul keterlibatan AS dalam genosida Israel di Gaza.

Situs Middle East Eye melaporkan, Maryam Hassanein, yang menjabat sebagai asisten khusus di Departemen Dalam Negeri AS, menyatakan mengundurkan diri via akun X dia pada Selasa (2/7).

Maryam adalah anggota pemerintahan Biden ketiga yang mengundurkan diri.

“Sebagai seorang Muslim Amerika, saya tidak bisa terus bekerja untuk pemerintahan yang mengabaikan suara stafnya yang beragam dengan terus mendanai dan memungkinkan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina,” kata Hassanein.

Pengunduran diri tersebut pertama kali dilaporkan oleh HuffPost.

“Setelah berbulan-bulan kekerasan brutal yang dilakukan Israel, termasuk pembunuhan lebih dari 37.000 warga Palestina dan kelaparan jutaan warga Palestina, satu-satunya cara agar suara saya didengar dan mewakili komunitas saya secara bermakna adalah dengan pergi,” katanya.

“Kita tidak boleh menunggu puluhan tahun untuk bertindak demi kepentingan terbaik rakyat Palestina yang perjuangannya mencerminkan perjuangan masyarakat adat asli Amerika.”

Hassanein kini bergabung dengan dua pejabat politik lainnya yang juga mengundurkan diri sebagai protes terhadap dukungan AS terhadap perang di Gaza.

Yang pertama adalah Tariq Habash, warga Amerika keturunan Palestina, mengundurkan diri pada Januari dari Departemen Pendidikan.

Yang kedua adalah Yahudi Amerika Lily Greenberg-Call, yang juga bertugas di Departemen Dalam Negeri dan mengundurkan diri pada tanggal 15 Mei, hari memperingati Nakba atau bencana – pengusiran paksa ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka pada tahun 1948 oleh paramiliter Zionis yang membuka jalan bagi pembentukan negara Israel.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular