Thursday, June 19, 2025
HomeBeritaLAPORAN KHUSUS - Mengapa Israel ingin bom bunker AS untuk hantam situs...

LAPORAN KHUSUS – Mengapa Israel ingin bom bunker AS untuk hantam situs nuklir Fordow Iran

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa ia masih mempertimbangkan opsi terkait intervensi militer AS di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

Berbicara di South Lawn Gedung Putih pada Rabu, Trump mengatakan, “Pekan depan akan menjadi pekan yang besar,” seraya menambahkan bahwa pejabat Iran menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi, lansir Al Jazeera.

Namun, ia memperingatkan bahwa “sudah sangat terlambat untuk berbicara” setelah Iran menghubunginya.

Bom penembus bunker GBU-57

Para pejabat dan pakar menyebut bahwa satu-satunya senjata yang diyakini mampu menghancurkan Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Fordow milik Iran adalah bom penembus bunker seberat 30.000 pon (13.000 kg) milik AS. Fasilitas ini dianggap sebagai pusat program nuklir Teheran dan dibangun jauh di dalam gunung.

Saat ini, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang memiliki bom ini, yang hanya dapat dijatuhkan menggunakan pesawat pengebom siluman B-2.

Jika senjata ini digunakan terhadap Iran, itu akan menandai pergeseran besar dari peran defensif AS yang selama ini hanya mencegat rudal demi membela Israel, menjadi peran ofensif langsung terhadap Iran.

Apa itu bom penembus bunker?

“Bom penembus bunker” adalah istilah umum untuk bom yang dirancang guna menghancurkan target di bawah tanah yang tidak dapat dijangkau oleh bom konvensional.

Bom penembus bunker paling kuat milik militer AS adalah GBU-57 Massive Ordnance Penetrator. Bom ini berbobot sekitar 30.000 pon (13.600 kg), termasuk hulu ledak seberat 2.700 kg, terbuat dari baja berkekuatan tinggi, dan mampu menembus hingga 200 kaki (61 meter) ke dalam tanah sebelum meledak.

Pesawat pengebom siluman B-2 Spirit merupakan satu-satunya pesawat yang dapat membawa dua bom GBU-57 secara bersamaan. Angkatan Udara AS menyatakan bahwa beberapa bom dapat dijatuhkan secara berurutan oleh pesawat yang sama atau beberapa pesawat, sehingga tiap ledakan bisa menggali lebih dalam dan meningkatkan dampaknya.

Keterbatasan senjata bunker buster milik Israel

Israel juga memiliki bom penembus bunker buatan AS, seperti GBU-28 dan BLU-109, yang biasanya dijatuhkan dari jet tempur F-15. Namun, senjata-senjata ini memiliki daya tembus yang jauh lebih rendah dan tidak mampu mencapai kedalaman ekstrem seperti fasilitas Fordow.

Pada tahun 2024, Israel dilaporkan menggunakan beberapa bom BLU-109 secara berturut-turut untuk membunuh pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, di markas bawah tanahnya di Beirut.

Seberapa dalam lokasi fasilitas Fordow?

Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Fordow milik Iran terletak sekitar 95 km di barat daya Teheran dan dibangun di dalam sisi gunung, dengan kedalaman antara 80 hingga 90 meter (260–300 kaki), agar tahan terhadap serangan udara dan bom penembus bunker.

Pembangunan fasilitas ini diyakini dimulai sekitar tahun 2006 dan mulai beroperasi pada 2009, tahun yang sama saat Iran secara resmi mengakuinya.

Fordow dalam perjanjian nuklir dan ketegangan saat ini

Dalam perjanjian nuklir Iran tahun 2015, dikenal sebagai JCPOA, Iran sepakat untuk menghentikan pengayaan uranium di Fordow dan mengubah situs tersebut menjadi pusat penelitian. Namun, setelah AS menarik diri dari perjanjian itu pada 2018, Iran kembali melanjutkan aktivitas pengayaan uranium di fasilitas tersebut. Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan sipil.

Fordow dilaporkan dilindungi oleh sistem pertahanan udara Iran dan Rusia, meskipun sistem-sistem itu mungkin telah menjadi target serangan udara Israel baru-baru ini.

Netanyahu: Fordow adalah kunci

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggambarkan kampanye militernya sebagai misi untuk menghancurkan kemampuan rudal dan nuklir Iran yang ia sebut sebagai ancaman eksistensial. Para pejabat Israel telah memastikan bahwa Fordow adalah salah satu target utama.

“Seluruh operasi ini harus dituntaskan dengan eliminasi Fordow,” kata Yechiel Leiter, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, dalam wawancara dengan Fox News.

Situs nuklir lain yang jadi target

Israel diyakini telah menghancurkan bagian atas permukaan dari fasilitas pengayaan uranium Iran di Natanz, yang merupakan situs nuklir terbesar di negara itu.

Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), kerusakan tersebut menyebabkan kehilangan daya yang dapat merusak ruang pengayaan bawah tanah di fasilitas itu.

Citra satelit sebelum dan sesudah menunjukkan tingkat kerusakan di Natanz. Israel juga telah menyerang fasilitas pengayaan di Isfahan, Iran tengah.

Risiko kontaminasi nuklir dan kimia

Pada hari Senin, Rafael Grossi, kepala pengawas nuklir PBB (IAEA), menyatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya kontaminasi radiologis maupun kimia akibat kerusakan di situs Natanz.

URANIUM

Berbicara dalam sesi darurat IAEA di Wina, Grossi menyebut bahwa tingkat radiasi di luar fasilitas Natanz dan Isfahan masih normal. Namun, ia memperingatkan bahwa eskalasi militer yang terus berlanjut meningkatkan risiko pelepasan radiasi.

Fordow terletak sekitar 32 kilometer di selatan kota Qom, kota ketujuh terbesar di Iran dengan populasi sekitar 1,4 juta jiwa, dan merupakan pusat keagamaan serta politik yang penting.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular