Friday, March 7, 2025
HomeBeritaLembaga Hak Asasi: Tawanan yang dibebaskan alami siksaan mengerikan di penjara Israel

Lembaga Hak Asasi: Tawanan yang dibebaskan alami siksaan mengerikan di penjara Israel

Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan keterkejutannya yang mendalam atas kondisi para tawanan palestina yang dibebaskan.

Mereka mengalami masalah kesehatan dan psikologis yang mengerikan dalam tahap ketujuh pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, observatorium tersebut menegaskan bahwa tanda-tanda penyiksaan tampak jelas pada tubuh kurus para tawanan yang dibebaskan.

Hal itu mencerminkan besarnya kejahatan sistematis dan perlakuan tidak manusiawi yang mereka alami di dalam penjara Israel.

Observatorium menambahkan bahwa Israel terus menggunakan penyiksaan sebagai senjata untuk menakut-nakuti dan menindas para tawanan.

Israel juga menghancurkan tekad mereka hingga saat-saat terakhir penahanan mereka. Penyiksaan brutal dan kelalaian medis yang disengaja telah mencapai tingkat yang mengejutkan, melampaui semua batas etika dan hukum.

Tim lapangan observatorium mendokumentasikan cedera serius di antara tawanan yang dibebaskan.

Termasuk di antaranya, kasus amputasi anggota tubuh, pembengkakan parah akibat penyiksaan, serta kelemahan dan kelelahan yang ekstrem.

Beberapa tawanan bahkan tidak dapat berjalan tanpa bantuan orang lain. Sementara yang lain, memerlukan intervensi medis darurat akibat memburuknya kondisi kesehatan mereka.

Observatorium juga mengungkapkan bahwa banyak dari para tahanan melaporkan mengalami pemukulan, penyiksaan, dan ancaman hingga saat-saat terakhir sebelum dibebaskan.

Meskipun, sebagian besar dari mereka tidak menghadapi tuduhan yang jelas.

Pihak otoritas penjara Israel memaksa para tawanan untuk mengenakan rompi yang berisi tulisan ancaman dalam bahasa Ibrani.

Termasuk kutipan agama yang mendorong pembalasan dan perburuan hingga eliminasi.

Selain itu, mereka juga dipasangi gelang plastik di pergelangan tangan yang berisi pesan ancaman.

Observatorium menggap itu sebagai upaya penghinaan psikologis dan penegasan bahwa mereka tetap menjadi target bahkan setelah pembebasan.

Observatorium menegaskan adanya informasi yang kredibel tentang pembunuhan puluhan tawanan Palestina di dalam penjara Israel.

Israel terus menyembunyikan data terkait mereka dan melakukan kejahatan penghilangan paksa terhadap ratusan tahanan. Israel juga menolak mengungkapkan nasib mereka atau kondisi kesehatan mereka.

Observatorium menyerukan tekanan internasional terhadap Israel agar menghentikan semua bentuk penahanan sewenang-wenang.

Mereka juga mendesak negara-negara terkait untuk mendukung Mahkamah Pidana Internasional dalam menyelidiki kejahatan yang dialami oleh tawanan Palestina.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular