Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mohd Azmi Bin Abdul Hamid, dengan tegas menyampaikan kecaman terhadap genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel di Gaza yang telah berlangsung selama satu tahun tanpa henti.
Menurutnya, serangan ini tidak hanya menewaskan lebih dari 50,000 jiwa, termasuk hampir 17,000 anak-anak dan 15,000 wanita, namun jumlah korban terus meningkat setiap harinya.
“Setahun genosida di Gaza ini menunjukkan betapa kejamnya tindakan Israel, jauh lebih parah dibandingkan empat perang sebelumnya di wilayah tersebut,” ujar Mohd Azmi dalam keterangannya kepada Gaza Media.
Ia merujuk kepada perang pada 2008/2009, 2012, 2014, dan 2021 yang semuanya menyebabkan ribuan korban jiwa. Namun, apa yang terjadi selama 365 hari terakhir adalah bencana buatan manusia yang dirancang secara sistematik oleh rejim Israel dengan tujuan untuk memusnahkan penduduk Gaza.
Mohd Azmi juga mengkritik Amerika Serikat yang terus-menerus memberikan bantuan militer kepada Israel, termasuk tambahan USD 14 miliar pada tahun 2023–2024, di samping bantuan tahunan sebesar USD 3 miliar.
“Ini bukan soal pertahanan diri Israel. Ini soal kepentingan Barat dalam mengatur lanskap politik Asia Barat dan mewujudkan cita-cita Israel Raya,” jelasnya, merujuk pada peta baru Israel yang mencakup wilayah dari Sungai Eufrat hingga Sungai Nil.
Ia juga turut menyoroti kegagalan organisasi internasional, khususnya PBB, dalam menghentikan kejahatan genosida ini, dengan menyebut bahwa PBB hanya mampu mengeluarkan resolusi tanpa mandat yang kuat untuk menegakkannya.
“Kegagalan PBB menghentikan genosida ini hanya memperlihatkan ketidakberdayaannya sebagai organisasi internasional,” tambahnya.
Dalam peringatan satu tahun serangan terhadap Gaza, Mohd Azmi mengumumkan beberapa langkah protes yang akan dilakukan di Malaysia.
Pertama, ia menyeru seluruh rakyat Malaysia untuk bergabung dalam demonstrasi di Kuala Lumpur pada 11 Oktober 2024 untuk menyerahkan Memorandum kepada Duta Besar Amerika Serikat.
Kedua, ia juga mendesak masyarakat Malaysia untuk memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina, baik secara moral maupun material.
Di samping itu, Mohd Azmi juga menyerukan gerakan boikot dan divestasi terhadap kepentingan Israel di semua bidang, serta meminta Perdana Menteri Malaysia untuk mengadakan sidang khas Parlimen untuk mengecam tindakan Israel.
“Sudah tiba masanya untuk Malaysia dan masyarakat internasional menekan PBB agar mengenakan sanksi terhadap Israel serta mendesak intervensi militer untuk melindungi warga sipil di Gaza dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa halangan,” tegas Mohd Azmi.