Wednesday, December 11, 2024
HomeHeadlineDampak serangan Iran lebih parah ketimbang yang diberitakan media lokal

Dampak serangan Iran lebih parah ketimbang yang diberitakan media lokal

laporan media internasional, yang menganalisis citra satelit terkait dampak serangan itu. Sementara media besar lokal Israel hanya menyediakan informasi yang terbatas

Times of Israel (TOI) pada Ahad, (6/10) melaporkan, serangan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober ternyata lebih agresif dari yang dilaporkan oleh media lokal berbahasa Ibrani.

Publik Israel menyadari hal ini dari laporan media internasional, yang menganalisis citra satelit terkait dampak serangan itu. Sementara media besar lokal Israel hanya menyediakan informasi yang terbatas.

Menurut TOI, minimnya liputan di Israel mungkin disebabkan libur panjang Rosh Hashanah. Tetapi mungkin juga karena kehati-hatian internal untuk tidak memberikan informasi lebih kepada musuh.

Iran sendiri tidak memerlukan diskusi publik di Israel untuk memahami hasil serangannya.

Berbeda dengan serangan pada 13 April — yang melibatkan 36 rudal jelajah, 185 drone, dan sekitar 120 rudal balistik — serangan kali ini hanya menggunakan sekitar 200 rudal balistik.

Sekitar 20 di antaranya berhasil dicegat Angkatan Udara AS, Inggris, dan Yordania sebelum memasuki wilayah Israel. Sementara 180 rudal lainnya berhasil dicegat atau menghantam wilayah Israel.

Media internasional terkemuka seperti AP, The Washington Post, dan The Wall Street Journal telah menerbitkan laporan yang didasarkan pada citra satelit, video, dan wawancara dengan pakar balistik.

Menurut penilaian media asing, rudal yang digunakan Iran kemungkinan adalah jenis “Fattah” atau “Khaibar Shikan.”

Fattah, yang diungkapkan oleh Iran pada Juni 2023, diklaim mampu mencapai kecepatan lima kali kecepatan suara (Mach 5) dengan jangkauan hingga 1.400 kilometer.

Sementara Khaibar Shikan lebih lambat (Mach 2-3), namun dilengkapi dengan sistem sayap untuk meningkatkan akurasi dan juga memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer.

Dalam serangan kali ini, Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan menjadi salah satu target utama, dengan hingga 32 hantaman terdeteksi di area terbuka pangkalan, bangunan, dan ladang sekitarnya. Namun, tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada jet tempur di pangkalan tersebut.

Para ahli juga mencatat dua serangan di dekat markas besar Mossad di persimpangan Glilot di utara Tel Aviv, serta tiga hantaman di struktur di dalam Pangkalan Udara Tel Nof.

Ada dugaan bahwa serangan pada restoran di kompleks “Sea and Sun” di Tel Aviv utara mungkin merupakan upaya untuk menyerang markas Mossad. Sementara serangan di satu sekolah di Gedera mungkin terkait dengan upaya menyerang Pangkalan Tel Nof.

Minimnya diskusi publik di Israel tentang potensi biaya berkelanjutan dari serangan timbal balik dengan Iran juga menjadi perhatian.

Ketika militer Israel mempersiapkan tanggapannya terhadap serangan Iran terbaru, tidak ada banyak diskusi publik tentang implikasi dari kemungkinan serangan balistik ketiga.

Selain itu, laporan media asing menyebutkan bahwa sistem pertahanan Israel lebih rentan dalam serangan kali ini, dengan hanya sekitar 80% rudal yang berhasil dicegat, lebih rendah dari tingkat keberhasilan 99% yang diklaim oleh IDF pada April lalu.

Baca juga: 86% warga Israel tidak ingin tinggal dekat Gaza

Baca juga: Hamas konfirmasi komandan senior Al-Qassam gugur di Lebanon

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular