Para demonstran berkumpul di Lapangan Callao, Madrid, Rabu (19/3), sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel ke Gaza yang telah memutuskan gencatan senjata selama dua bulan. Aksi ini digelar atas seruan dari berbagai organisasi masyarakat sipil sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Demonstrasi ini juga mendapat dukungan dari partai oposisi, Podemos.
Dalam aksi tersebut, terdengar teriakan-teriakan seperti “Pembunuh Israel”, “Hidup perlawanan Palestina”, dan “Tidak untuk genosida”, serta seruan agar pemerintah Spanyol menghentikan penjualan senjata ke Israel.
Meski pemerintah Spanyol secara berulang kali menyatakan bahwa ekspor senjata ke Israel telah dihentikan sejak 7 Oktober 2023, organisasi Jaringan Solidaritas Menentang Pendudukan Palestina (RESCOP) mengklaim sebaliknya.
Menurut RESCOP, Spanyol masih melakukan perdagangan senjata dengan Israel, berdasarkan data perdagangan luar negeri yang menunjukkan bahwa Spanyol mengekspor komponen meriam dan peluncur roket senilai €22.730 ($24.795) ke Israel pada Januari dan mengimpor bom serta granat senilai €2,15 juta dari negara tersebut.
Protes terhadap Israel diperkirakan akan berlanjut hingga akhir pekan ini di kota-kota lain di Spanyol, termasuk San Sebastián.
Tentara Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza setelah gencatan senjata dengan kelompok Hamas berakhir pada 19 Januari lalu.
Sejak 18 Maret, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 430 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
