Tuesday, May 6, 2025
HomeBeritaMantan sandera akui lebih merasa aman ditawan Hamas ketimbang di Israel

Mantan sandera akui lebih merasa aman ditawan Hamas ketimbang di Israel

Mia Schem (23), mantan sandera Israel yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan pada November 2023, mengaku merasa lebih aman dan terlindungi selama berada di Gaza dibandingkan ketika kembali ke Israel. Hal itu dilaporkan oleh surat kabar berbahasa Ibrani Maariv, Senin (5/5/2025).

Pengakuan Schem mencuat di tengah laporan bahwa ia kini menjadi penggugat dalam sebuah kasus pemerkosaan yang melibatkan seorang pelatih kebugaran ternama di Tel Aviv. Pelatih tersebut dikenal luas di media sosial dan memiliki sejumlah klien dari kalangan selebritas, termasuk seorang mantan perdana menteri.

Menurut Maariv, Schem mengaku insiden pemerkosaan itu terjadi di kediamannya sendiri. Ia menyatakan bahwa pelaku menggunakan obat bius jenis date rape drug sehingga membuatnya kehilangan ingatan atas sebagian besar kejadian.

Media Israel melaporkan bahwa tersangka dalam kasus ini gagal dalam tes poligraf, namun tetap dibebaskan karena kurangnya bukti. Beberapa media bahkan menuduh Schem berbohong demi mencari perhatian publik.

Pengadilan Israel telah menetapkan larangan publikasi total atas penyelidikan ini, termasuk identitas pihak-pihak yang terlibat.

Sementara itu, berdasarkan data resmi, ribuan kasus pelecehan dan kekerasan seksual dilaporkan setiap tahunnya di Israel. Namun, sebagian besar kasus ditutup tanpa tuntutan hukum.

Menurut laporan Asosiasi Pusat Krisis Pemerkosaan Israel, pada tahun 2023 Kepolisian Israel membuka 6.405 penyelidikan kasus pemerkosaan, tetapi 81 persen di antaranya dihentikan tanpa dakwaan. Hanya 16 persen kasus yang berujung pada penuntutan, sementara dua persen sisanya diselesaikan secara bersyarat.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular