Agram Berger, tentara Israel yang dibebaskan setelah ditawan oleh Hamas, berbagi kisahnya kepada News 12 yang dilansir Maariv tentang pengalaman saat ia ditawan.
Ia menceritakan bagaimana ia tetap menjaga Sabat, merayakan hari raya, dan melaksanakan ajaran agamanya selama masa penahanan.
Ia juga bercerita tentang bagaimana Hamas memperlakukan keyakinannya sebagai seorang Yahudi dan mengenang hari di mana ia dipisahkan dari teman-temannya, tanpa tahu bahwa mereka sudah kembali ke rumah.
“Kami merayakan sebagian besar hari raya. Kami memiliki radio untuk beberapa waktu, dan kadang-kadang kami melihat berita di televisi yang membantu kami mengetahui tanggalnya. Kami juga punya kalender Masehi. Kami terlewatkan dua hari Hanukkah, tetapi kami tetap merayakan Paskah, dan saya tidak makan roti beragi. Saya minta tepung jagung, dan para penculik memberikannya. Mereka sebenarnya lebih menghargai saya karena saya beragama,” ujar Berger.
“Mereka bilang ajaran Yahudi itu bohong, tapi mereka lebih memilih seseorang yang percaya pada Tuhan daripada yang tidak percaya. Menurut mereka, tidak ada pilihan lain. Saya merayakan Yom Kippur, Puasa Ester, dan Tisha B’Av. Saya berdoa kepada Tuhan agar memberi petunjuk, dan kebetulan tanggal 2 Av muncul di televisi. Dari sana, kami mulai menghitung sampai Tisha B’Av,” lanjut dia.
Berger juga menjelaskan bagaimana ia menjaga Sabat selama penahanan. Saat itu, ia mengaku tidak menonton televisi, bahkan rela tidak mendengarkan radio.
“Ada waktu mereka memberi kami lilin sebelum Sabat, dan kami mendengarkan Galgalatz untuk mengetahui kapan Sabat dimulai. Saya merasa itu adalah tanggung jawab saya.”
Agram juga mengenang momen ketika ia dipisahkan dari teman-temannya. Awalnya mereka tidak diberi kesempatan melihat berita dua pekan sebelum pembebasan agar tidak tahu akan dibebaskan.
Ia mengaku bersama tentara Israel lainnya, Liri Albag sejak awal disandera.
Namun sehari sebelum dia dibebaskan, Hamas bilang dia harus membuat video dan dia tidak akan lagi kembali.

Sampai hari Selasa, dua hari sebelum Berger dibebaskan, dirinya tidak tahu kalau empat tentara Israel lainnya sudah dibebaskan. Berger terus bertanya kapan koleganya itu kembali.
Lalu, pada hari Selasa, seseorang utusan Hamas dan kepadanya bahwa dia akan pulang, dan koleganya sudah ada di rumah.
“Mereka mempersiapkan saya bahwa akan ada banyak orang saat pembebasan. Saya melihat video teman-teman saya keluar, dan saya masih tidak bisa percaya kalau itu benar-benar terjadi,” ujar dia.