Tuesday, November 19, 2024
HomeBeritaMayoritas warga Israel tidak merasa lebih aman dengan pembunuhan Haniyah

Mayoritas warga Israel tidak merasa lebih aman dengan pembunuhan Haniyah

Hasil survei yang dirilis pada Rabu (21/8) menunjukkan mayoritas warga Israel merasa pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyah, dan komandan Hezbollah Fouad Shukr, tidak meningkatkan keamanan Israel.

Haniyah dibunuh di Teheran pada 31 Juli setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran. Meskipun Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan tersebut, Israel belum memberikan konfirmasi atau penyangkalan resmi.

Shukr juga tewas dalam serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut, sehari sebelumnya.

Survei yang dilakukan Institute for National Security Studies (INSS) dari Universitas Tel Aviv menunjukkan, 32% responden di Israel percaya pembunuhan dua tokoh tersebut tidak membawa peningkatan dalam keamanan Israel.

Sementara itu, 14% responden menyatakan bahwa pembunuhan tersebut “agak memperburuk” keamanan Israel, dan 6% mengatakan bahwa keamanan Israel “sangat memburuk.”

Survei ini juga menunjukkan, hanya 26% responden yang mempercayai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, 17% yang mempercayai pemerintahannya, dan 70% yang memiliki kepercayaan pada militer.

Baca juga: Erdogan sambut putra mendiang Haniyah di Istanbul

Baca juga: Hamas pilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru gantikan Haniyah

Mengenai peluang pembebasan warga Israel yang disandera oleh Hamas setelah pembunuhan tersebut, hanya 9% responden yang percaya bahwa pembunuhan itu “sangat meningkatkan peluang” pembebasan sandera, dan 15% yang menyatakan bahwa pembunuhan tersebut “agak meningkatkan peluang.”

Ketika ditanya apakah mereka yakin bahwa tujuan perang Israel di Gaza akan tercapai, hanya 8,5% yang mengatakan bahwa tujuan tersebut “akan tercapai sepenuhnya,” sementara 32,5% mengatakan bahwa tujuan tersebut “hanya akan tercapai sebagian.”

Terkait dengan kemungkinan Israel menyerang Hizbullah, hanya 23% yang mengatakan bahwa Israel “harus memulai aksi militer terbatas” terhadap kelompok Lebanon tersebut, sementara 21% mengatakan bahwa Israel “harus memulai aksi militer berskala luas meskipun berisiko memicu perang regional.”

Ketegangan regional meningkat sejak pembunuhan pemimpin Hamas dan komandan Hizbullah oleh Israel, dengan Iran dan Hizbullah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.

Peningkatan ketegangan ini terjadi di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 40.200 warga Palestina tewas dan melukai hampir 93.000 lainnya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular