Media AS mensinyalir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mendistorsi tindakan tentaranya di Jalur Gaza, yang oleh banyak pihak disebut sebagai genosida. Hal itu laporkan kantor berita Anadolu pada Kamis, (25/7).
Distorsi fakta yang dilakukan Netanyahu dalam pidatonya di Kongres AS adalah, tidak ada warga sipil yang tewas di Rafah akibat serbuan milter Israel pada awal Mei. Padahal ada banyak laporan tentang serangan udara dan pemboman dengan korban massal dalam kejadian itu.
Banyak anggota parlemen Demokrat tidak menghadiri pidato tersebut, dan para pengunjuk rasa pro-Palestina berdemonstrasi di luar gedung Capitol tempat dia berbicara serta di hotel tempat dia menginap.
“Netanyahu, yang popularitasnya anjlok dari level sebelum perang, menggambarkan dirinya sebagai negarawan yang dihormati oleh sekutu terpenting Israel dan disambut di koridor Washington,” tulis The Associated Press.
“Tugas itu diperumit oleh pandangan orang Amerika yang semakin terpecah tentang Israel dan perang, yang telah muncul sebagai isu kunci dalam pemilihan presiden AS.”
Netanyahu mendistorsi peran Israel di Gaza
The Washington Post menyoroti kebanggaan Netanyahu tentang mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina. Padahal itu bertentangan dengan pernyataan PBB dan organisasi bantuan internasional.
Baca juga: Media Israel yakini putusan ICJ akan picu terbitnya surat penangkapan bagi Netanyahu
Baca juga: ICC terima 64 permohonan penangkapan Netanyahu
Politico menulis bahwa Netanyahu menolak tuduhan tentang serangan Israel di Gaza.
CNN mengatakan Netanyahu “secara salah mengecilkan dan mengalihkan peran Israel dalam menyebabkan penderitaan sipil yang sedang berlangsung di Gaza.”
Netanyahu menghadapi perlawanan
Tokoh-tokoh terkemuka di Kongres Amerika, termasuk Senator Bernie Sanders dan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, mengkritik “penjahat perang” tersebut.
“Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika bahwa seorang penjahat perang diberi kehormatan tersebut. Dia tidak seharusnya diterima di Kongres Amerika Serikat,” kata Sanders pada hari Selasa.
Pelosi mengungkapkan melalui X: “Presentasi Benjamin Netanyahu di Gedung DPR hari ini adalah presentasi terburuk dari setiap pejabat asing yang diundang dan dihormati dengan hak istimewa untuk berbicara di Kongres Amerika Serikat.”
Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Amerika keturunan Palestina, mengatakan tentang tepuk tangan meriah untuk Netanyahu di aula kongres: “Saya ada di sana dan itu menjijikkan.” Dia memegang papan kecil dua sisi yang bertuliskan: “Penjahat perang” di satu sisi dan “Bersalah atas Genosida” di sisi lain sepanjang pidato tersebut.
Ribuan pendukung pro-Palestina mengorganisir demonstrasi di jalan-jalan Washington, di sekitar dan di dalam hotel tempat Netanyahu menginap.