Friday, October 10, 2025
HomeBeritaMenlu Israel: Kami tak berniat melanjutkan perang di Gaza

Menlu Israel: Kami tak berniat melanjutkan perang di Gaza

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menegaskan bahwa pemerintahnya tidak memiliki niat untuk memperbarui atau melanjutkan perang di Jalur Gaza.

Menurutnya, Tel Aviv berkomitmen penuh terhadap rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai kerangka penyelesaian konflik dan landasan menuju kesepakatan jangka panjang.

Dalam wawancara dengan jaringan televisi Fox News pada Kamis (10/10), Sa’ar menyatakan bahwa Israel tidak bermaksud memulai kembali perang di Gaza.

“Kami berpegang pada rencana Trump, dan berharap semua tahap serta klausulnya dapat dijalankan sepenuhnya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pengumuman resmi gencatan senjata akan dilakukan segera setelah kabinet Israel memberikan persetujuan terhadap kesepakatan tersebut.

Hal itu merupakan bagian dari tahap pertama perjanjian pertukaran tahanan yang dimediasi oleh AS, Qatar, Mesir, dan Turki.

Tahap pertama kesepakatan

Sa’ar menjelaskan bahwa perjanjian gencatan senjata mencakup komitmen dari Hamas untuk membebaskan seluruh tahanan dalam waktu 72 jam setelah pelaksanaan kesepakatan dimulai.

“Pembebasan para sandera merupakan kewajiban yang jelas dari pihak Hamas, dan kami berharap mereka menepatinya sepenuhnya,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Israel akan mulai melaksanakan penghentian operasi militer segera setelah pemerintah menyetujui tahap pertama dari kesepakatan tersebut.

Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan memberikan waktu tambahan kepada Hamas untuk menemukan jasad para tahanan yang telah tewas.

Sa’ar mengatakan bahwa perjanjian sudah jelas dan harus dihormati oleh semua pihak tanpa penundaan atau penafsiran ulang.

Penarikan pasukan dan rekonstruksi

Mengenai masa depan keberadaan militer Israel di Gaza, Sa’ar menjelaskan bahwa penarikan awal pasukan akan dimulai segera setelah keputusan kabinet, sesuai dengan rencana tahap pertama dalam inisiatif Trump.

Namun, ia menegaskan bahwa kelanjutan dari tahapan berikutnya akan bergantung pada pelaksanaan komitmen dari pihak Hamas.

“Israel tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Ada kewajiban timbal balik yang harus dijalankan. Gaza harus direstrukturisasi sepenuhnya sesuai dengan kerangka Rencana Trump,” ujarnya.

Sa’ar menambahkan bahwa pemerintah Israel berharap memperluas lingkaran perdamaian di kawasan, terutama setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

“Implementasi Rencana Trump dapat membuka peluang baru bagi stabilitas kawasan dan kerja sama antarnegara,” katanya.

Pernyataan Sa’ar datang di tengah situasi yang masih mencekam di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, Israel — dengan dukungan penuh AS — terus melancarkan serangan militer yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 170.000 orang lainnya.

Kendati pemerintah Israel menegaskan komitmennya pada perdamaian, kondisi kemanusiaan di Gaza tetap kritis, dengan ribuan warga kehilangan tempat tinggal, rumah sakit lumpuh, dan ancaman kelaparan yang kian meluas.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler