Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, pada hari Rabu sepakat dengan Utusan Timur Tengah Gedung Putih, Steve Witkoff, untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi rencana rekonstruksi Jalur Gaza sebagai dasar untuk upaya membangun kembali wilayah tersebut.
Abdelatty bertemu dengan Witkoff dan Direktur Senior untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Dewan Keamanan Nasional AS, Eric Trager, di sela-sela pertemuan antara para menteri luar negeri Arab dan utusan AS di Qatar, demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir.
Dalam pertemuan tersebut, Abdelatty memaparkan tahapan dan rincian rencana Arab untuk rekonstruksi Gaza, yang telah disetujui dalam KTT Arab Luar Biasa di Kairo pada 4 Maret 2025.”
Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi terkait rencana tersebut sebagai dasar bagi upaya rekonstruksi dan menjaga komunikasi sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memulihkan stabilitas di Timur Tengah, kata pernyataan itu.
Utusan AS memuji upaya Mesir dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Sebuah KTT Arab dan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah menyetujui rencana komprehensif Arab untuk membangun kembali Gaza tanpa mengusir penduduk Palestina.
Rencana ini diperkirakan akan memakan waktu lima tahun untuk diselesaikan, dengan perkiraan biaya sekitar $53 miliar.
Usulan Arab ini muncul setelah rencana Presiden AS Donald Trump untuk “mengambil alih” Gaza dan memindahkan warga Palestina untuk mengubah wilayah tersebut menjadi destinasi wisata.
Ide tersebut ditolak oleh dunia Arab dan banyak negara lain yang menilai rencana itu sebagai bentuk pembersihan etnis.
Lebih dari 48.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dalam serangan brutal Israel terhadap Gaza sejak Oktober 2023. Serangan tersebut dihentikan sementara melalui perjanjian gencatan senjata dan tukar tahanan yang berlaku pada Januari lalu.