Situs berita Israel, Walla, mengutip sumber militer yang menyebut bahwa Hamas telah berhasil merekrut ribuan petempur baru di Gaza dalam beberapa bulan terakhir.
Demikian diberitakan situs Aljazeera Arabic pada Selasa (17/12).
Menurut sumber tersebut, para petempur baru Hamas mendapatkan pelatihan dari komandan-komandan baru yang menyesuaikan mereka dengan pola pertempuran tentara Israel.
Mereka juga bertempur bersama para pemimpin militer Hamas yang hingga kini belum berhasil ditargetkan oleh operasi Israel.
Sumber itu juga mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir para petempur Hamas menjalani pelatihan intensif serta membangun garis pertahanan untuk menghadapi tentara Israel.
“Hamas telah menyesuaikan diri dengan kondisi pertempuran di sejumlah wilayah di selatan Gaza,” ujar sumber itu.
Laporan Walla menambahkan, pimpinan Hamas masih menggunakan pendekatan nonkonvensional dalam menghadapi pasukan pendudukan Israel di Gaza.
Selain itu, dalam satu laporan pada Juni lalu, wartawan militer Radio Angkatan Bersenjata Israel, Doron Kadosh, mengatakan Hamas terus memperkuat sayap militernya sekaligus mereorganisasi struktur pemerintahan di Gaza.
Dalam laporan tersebut, Kadosh mengutip pernyataan sumber keamanan tinggi Israel yang menyebut bahwa militer Israel mengakui upaya Hamas untuk melatih anggota baru di sayap militernya.
“Anggota baru ini menggantikan mereka yang gugur atau terluka dalam perang,” ujarnya.
Seorang pejabat senior di lembaga keamanan Israel juga menyatakan bahwa “semua struktur militer Hamas tengah memulihkan diri dan berusaha memperkuat kembali kapasitas mereka di seluruh Gaza.”
Sementara itu, serangan udara Israel terus mengguncang berbagai wilayah di Gaza, bersamaan dengan penghancuran rumah dan kawasan permukiman.
Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melakukan serangan yang disebut-sebut sebagai genosida di Gaza.
Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 152 ribu korban jiwa dan luka-luka, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang. Gaza kini menghadapi kehancuran besar-besaran serta krisis kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca juga: Pasukan Otoritas Palestina serang pejuang di Jenin, warga sebut mirip Israel
Baca juga: Hamas: Israel biarkan anjing liar makan jenazah warga Gaza