Thursday, January 16, 2025
HomeBeritaMiliter Israel telah habiskan Rp1.100 triliun untuk genosida Gaza

Militer Israel telah habiskan Rp1.100 triliun untuk genosida Gaza

Biaya perang Israel dalam melakukan genosida Gaza diperkirakan mencapai sekitar 250 miliar shekel (sekitar USD67,57 miliar) pada akhir tahun 2024. Angka ini terungkap dalam laporan yang dirilis oleh Anadolu Agency.

Surat kabar bisnis Israel, Calcalist, mengungkapkan angka tersebut pada Jumat lalu. Perkiraan ini berdasarkan data dari Bank of Israel, mencakup pengeluaran militer langsung, biaya untuk kebutuhan sipil, dan kehilangan pendapatan, meski belum menggambarkan seluruh dampak finansial yang ditimbulkan oleh konflik ini.

Laporan itu menyebutkan bahwa biaya perang ini menjadi “beban berat” bagi negara, dan mengkritik kegagalan dalam upaya perang yang dilakukan Israel.

Laporan itu juga menekankan perlunya penambahan anggaran pertahanan yang signifikan dalam dekade mendatang.

Pembicaraan soal tekanan anggaran ini semakin mengemuka di Israel, terutama terkait dengan alokasi pendapatan dari sumber daya gas alam di Mediterania.

Sumber daya tersebut yang sebelumnya direncanakan untuk sektor kesehatan dan pendidikan, kini diperkirakan akan lebih banyak dialihkan untuk kebutuhan pertahanan.

Laporan tersebut juga menyebutkan rekomendasi dari Komite Nagel yang baru-baru ini mengusulkan tambahan anggaran sebesar 275 miliar shekel (sekitar USD74 miliar) untuk sektor pertahanan dalam sepuluh tahun ke depan, dengan kenaikan tahunan sekitar 27,5 miliar shekel (sekitar USD7 miliar).

Komite ini juga mengusulkan penguatan sistem pertahanan udara Israel, seperti Iron Dome dan sistem laser yang baru saja beroperasi, serta memperkuat perbatasan Lembah Yordan dengan pembatas yang lebih kokoh.

Sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, lebih dari 46.000 jiwa, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza.

Serangan ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan ancaman kelaparan yang meluas di wilayah tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular