Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik Paus Fransiskus setelah pemimpin Gereja Katolik itu menyerukan penyelidikan terhadap kemungkinan genosida yang dilakukan oleh tentara Israel di Jalur Gaza.
Berbicara di depan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, Netanyahu menyebut pernyataan Paus Fransiskus sebagai “memalukan.”
Minggu lalu, Paus Fransiskus mengusulkan agar komunitas internasional menyelidiki apakah kampanye militer Israel di Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida terhadap rakyat Palestina, dalam kritiknya yang paling eksplisit terhadap Israel sejak perang berlangsung selama setahun.
Dalam buku barunya, “Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World”, Paus Fransiskus menulis, “Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida,” seperti yang dipublikasikan pada Minggu dalam harian Italia, La Stampa.
Buku tersebut dijadwalkan terbit pada Selasa depan, menjelang Tahun Yubileum Paus pada 2025.
Pada bulan September lalu, Paus Fransiskus juga menyatakan bahwa “serangan Israel di Gaza dan Lebanon adalah tidak bermoral dan tidak proporsional,” sambil menambahkan bahwa tentara Israel telah melampaui aturan perang.
Aggresi tentara pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung telah menyebabkan sekitar 148.000 korban jiwa dan luka-luka.
Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan orang tua, menjadi salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.