Israel dan Amerika Serikat telah bekerja sama selama lebih dari 10 bulan dalam perburuan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Menurut laporan The New York Times (NYT) pada Minggu (25/8), Israel dan AS telah mengerahkan sumber daya besar dalam upaya menangkap Sinwar. Termasuk menggunakan radar penembus tanah yang disuplai oleh AS.
NYT menulis, Israel memperoleh lebih banyak manfaat daripada yang diberikan sebagai balasan kepada AS.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa AS telah membagikan informasi yang mengarah pada para pemimpin Hamas selain Sinwar.
AS berharap mendapatkan imbalan berupa informasi intelijen dari Israel yang dapat membantu menemukan sandera Amerika yang masih ditahan Hamas. Namun Israel tidak memberikan informasi sebanyak yang diharapkan.
Dalam laporan NYT dijelaskan, tim intelijen gabungan Israel-Amerika telah dibentuk dan ditugaskan untuk memantau komunikasi Sinwar.
Baca juga: Yahya Sinwar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
Baca juga: Israel akui Sinwar lebih baik dibanding pemimpin Otoritas Palestina
Komunikasi Sinwar awalnya dilakukan secara elektronik pada awal perang di Gaza. Tetapi dialihkan memakai kurir karena kelangkaan bahan bakar untuk generator dan untuk menghindari penyadapan.
NYT menulis hasil kerja intelijen menunjukkan Sinwar aktif memantau media berbahasa Ibrani dan menonton berita pukul 8 malam di Israel. Tetapi, kata NYT, AS dan Israel belum bisa menentukan lokasi Sinwar secara pasti.
Pada awal Oktober, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memerintahkan pemotongan pasokan bahan bakar ke Gaza, namun kemudian diputuskan untuk mengizinkan pengiriman bahan bakar setelah adanya tekanan internasional.
Meski demikian, Sinwar telah lama berhenti berkomunikasi secara elektronik, membuatnya lebih sulit dilacak.
Israel dan AS meyakini bahwa Sinwar menghabiskan minggu-minggu pertama perang bersembunyi di terowongan bawah Kota Gaza. Dari sana, Sinwar diperkirakan berpindah ke terowongan di bawah Khan Younis, di mana dia nyaris tertangkap pada akhir Januari tetapi berhasil melarikan diri sebelum tentara Israel menyerbu bungker-nya.
Beberapa sumber dalam laporan NYT percaya bahwa mengeliminasi Sinwar merupakan pencapaian yang dibutuhkan Israel untuk mengklaim bahwa Hamas telah sepenuhnya dikalahkan, yang mungkin membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu lebih bersedia mengakhiri kampanye militer di Gaza.
Namun, dampak kematian Sinwar terhadap negosiasi gencatan senjata masih belum jelas. Apalagi Sinwar adalah sosok yang menentukan sikap Hamas berkenaan dengan setiap negosiasi yang berjalan di Doha dan Kairo.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha