Saturday, March 15, 2025
HomeAnalisis dan OpiniOPINI: Kemampuan Hamas yang membingungkan Israel

OPINI: Kemampuan Hamas yang membingungkan Israel

Oleh: Amjad Ahmad Jibril

Meskipun ada ketidakseimbangan besar dalam kekuatan militer antara Hamas dan Israel, akibat perang pemusnahan di Jalur Gaza (2023-2025), dinamika hubungan antara kedua pihak telah berubah. Perubahan ini menunjukkan kemungkinan transformasi hubungan mereka, melalui proses yang kompleks, menuju keseimbangan yang berbeda.

Dimensi militer dalam hubungan masa depan tampaknya mulai berkurang relevansinya, sementara dimensi kekuatan komprehensif, seperti aspek moral, simbolis, pembebasan, dan politik, semakin penting.

Hamas kini semakin kuat dalam melanjutkan kebijakan negosiasi mereka, bahkan mungkin berhasil meraih “kemenangan berulang” melawan Israel, tanpa harus memenuhi syarat-syarat yang tidak disepakati dalam perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza pada 15 Januari 2025.

Berikut adalah empat observasi terkait hubungan Hamas dengan Israel dan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi mereka:

Ketidakmampuan Israel

Pemerintah Benjamin Netanyahu gagal mengakhiri pertempuran dengan kekuatan militer. Meskipun menggunakan berbagai metode, seperti kelaparan sebagai senjata, blokade ekonomi, serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya, serta kebijakan pengusiran dan pembersihan etnis, Israel tidak berhasil memaksa Hamas atau faksi perlawanan Palestina untuk menyerah. Tekanan dari keluarga sandera di Gaza semakin meningkat, dan berbagai suara meminta pembentukan komisi penyelidikan atas kegagalan negara dalam menangani serangan 7 Oktober.

Akibatnya, Netanyahu dan pemerintahannya mungkin akan menghadapi krisis politik dan militer dalam waktu dekat. Selain itu, metode tekanan Israel terhadap Hamas semakin tidak efektif, kecuali untuk membeli waktu dan menunda kesepakatan.

Kemampuan Hamas untuk bingungkan Israel

Hamas telah membuktikan kemampuannya untuk membingungkan strategi Israel dan menggagalkan upaya Israel untuk mengantisipasi gerakan mereka. Hamas juga berhasil mengubah posisi negosiasi Palestina, terutama dalam hal pembebasan tahanan. Mereka menegaskan pentingnya kebebasan para tahanan dan berhasil mendapatkan perhatian internasional.

Pesan-pesan dari Brigade Al-Qassam, seperti yang terlihat dalam penyerahan sandera Israel, menunjukkan kemampuan Hamas dalam propaganda dan negosiasi. Mereka telah berhasil menggabungkan fleksibilitas dalam tindakan dengan komitmen terhadap prinsip-prinsip perjuangan mereka. Hamas juga memperkuat posisi negosiasi Palestina dan mendapatkan legitimasi internasional, meskipun ancaman dari Amerika dan manipulasi negosiasi oleh Israel terus berlanjut.

Peningkatan kompleksitas konflik

Konflik antara Hamas dan Israel semakin kompleks, terutama setelah serangan 7 Oktober 2023. Zionisme Baru, yang lebih nasionalis dan agama, mendorong Israel menuju kebijakan pemusnahan dan pengusiran rakyat Palestina. Mereka terus mengepung Gaza dan berusaha mengisolasi Palestina.

Perang Gaza kini telah mengubah aturan permainan, dengan kedua belah pihak, Palestina dan Israel, memiliki pandangan berbeda tentang kemenangan dan kekalahan. Kemenangan kini akan bergantung pada kemampuan mengelola konflik dan memobilisasi dukungan rakyat, baik di Palestina maupun di Israel.

Konflik ini juga berpotensi meluas ke Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, serta meningkatkan kemungkinan pecahnya intifada Palestina yang lebih besar.

Pengaruh lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal, baik internasional maupun regional, sangat memengaruhi hubungan Hamas dengan Israel. Tekanan internasional, seperti dari PBB, Mesir, Saudi, Turki, dan Iran, semakin membatasi kemampuan Israel untuk mengusir rakyat Gaza. Penggunaan berbagai metode tekanan oleh Israel terhadap Hamas semakin tidak efektif.

Perang Gaza ini juga menunjukkan kerusakan citra Netanyahu di mata publik Israel, terutama keluarga para tahanan, sementara Hamas semakin mendapatkan dukungan dari rakyat Palestina dan komunitas internasional. Hamas kini dipandang sebagai gerakan pembebasan nasional yang berjuang untuk membebaskan rakyat dan tanah Palestina dari pendudukan Israel.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular