Wednesday, October 29, 2025
HomeBeritaPakar militer: Tel Aviv sedang bentuk fase antara perang dan gencatan senjata...

Pakar militer: Tel Aviv sedang bentuk fase antara perang dan gencatan senjata di Gaza

Menurut Brigadir Jenderal Hassan Jouni, seorang analis militer yang berbicara kepada Al Jazeera, serangan Israel ke beberapa wilayah di Kota Gaza pada Selasa malam bertujuan untuk menciptakan “realitas baru di lapangan” — yaitu kondisi pertempuran yang berjalan terus tanpa harus mengikuti kesepakatan politik atau gencatan senjata.

Jouni menjelaskan bahwa Israel seolah berusaha menciptakan “perang kecil yang terus-menerus” dengan alasan keamanan. Kadang memang benar alasan itu, tapi sering kali digunakan sebagai pembenaran untuk melanjutkan serangan, seperti pengeboman dan pembunuhan dengan drone yang baru saja terjadi.

Media Israel sebelumnya menyebut bahwa militer Tel Aviv melancarkan serangan baru ke Jalur Gaza setelah menuduh Hamas menyerang tentaranya. Namun, laporan Al Jazeera mengatakan serangan udara itu justru menghantam Kota Rafah, menewaskan dan melukai banyak warga sipil, termasuk di sekitar Rumah Sakit al-Shifa dan kawasan permukiman di timur Kota Gaza.

Jouni menilai bahwa “realitas baru” yang diinginkan Israel adalah keadaan antara perang dan damai — tidak benar-benar berperang, tapi juga tidak sepenuhnya tenang. Pola seperti ini pernah digunakan Israel di Lebanon setelah perjanjian gencatan senjata di sana.

Menurutnya, serangan-serangan terbatas ini mungkin merupakan hasil dari pembaruan “bank target” militer Israel, yaitu daftar sasaran yang dikumpulkan selama masa tenang. Israel disebut memanfaatkan waktu gencatan senjata untuk mengumpulkan informasi intelijen, lalu menggunakan alasan kecil untuk menyerang kembali.

Jouni menambahkan bahwa serangan kali ini mungkin bukan sekadar reaksi terhadap pelanggaran oleh Hamas — seperti klaim Israel bahwa seorang tentaranya terluka — karena wilayah yang dibom justru jauh dari lokasi insiden itu. Hal ini menunjukkan bahwa serangan tersebut lebih bermotif politik dan strategi daripada sekadar pembalasan.

Selain itu, CNN melaporkan bahwa Amerika Serikat sudah diberi tahu sebelumnya tentang rencana serangan itu. Menurut Jouni, hal ini menunjukkan adanya koordinasi erat antara militer Israel dan pemerintahnya, serta menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana perjanjian gencatan senjata benar-benar dijaga oleh pihak internasional.

Ia menilai bahwa AS memberikan Israel kebebasan besar untuk bertindak di Gaza dan Lebanon, sehingga perjanjian politik tampak hanya sebagai formalitas, sementara pertempuran di lapangan terus berlanjut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler