Wednesday, March 19, 2025
HomeBeritaPakar militer: Trump ciptakan dilema di Yaman karena serang tanpa tujuan yang...

Pakar militer: Trump ciptakan dilema di Yaman karena serang tanpa tujuan yang jelas

Pakar militer Brigadir Jenderal Elias Hanna mengatakan bahwa operasi militer yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Ansharullah (Houthi) di Yaman sangat berbeda dari sebelumnya dan mengandung pesan-pesan kuat.

Dalam analisisnya di Al Jazeera, ia menambahkan bahwa serangan kali ini menargetkan pabrik-pabrik militer dan para pemimpin dalam kelompok tersebut untuk mengguncang struktur mereka.

Di samping itu, fakta bahwa serangan itu meluas secara geografis dan dilakukan sepenuhnya oleh Amerika Serikat tanpa mitra.

AS ingin melalui operasi ini mengirimkan pesan politik tertentu kepada sejumlah pihak di Kawasan.

Khususnya Iran, yang dikatakan akan bertanggung jawab atas setiap serangan balasan dari pihak Houthi terhadap serangan ini, menurut Hanna.

Menurut pakar militer tersebut, pembicaraan mengenai penggunaan kekuatan mematikan berarti penggunaan segala jenis senjata dan amunisi untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan informasi intelijen yang spesifik.

Trump menciptakan dilema

Namun, Presiden AS, Donald Trump menciptakan dilema melalui serangan ini.

Menurut Hanna, hal itu karena Trump tidak menentukan tujuan politik yang jelas yang bisa menjadi dasar untuk menghentikan operasi begitu tujuan itu tercapai.

Sebelumnya pada hari Senin, Trump mengatakan bahwa Iran akan bertanggung jawab atas setiap serangan lebih lanjut yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Setelah serangan udara AS terhadap lokasi kelompok Houthi di Yaman.

“Mulai sekarang, setiap peluru yang ditembakkan oleh Houthi akan dianggap berasal dari senjata dan komando Iran, dan Iran akan bertanggung jawab serta menghadapi konsekuensi yang berat,” jelas Trump melalui platform Truth Social.

Sebelumnya, para pejabat di pemerintahan Trump telah berulang kali menuduh Iran mendukung Houthi, dan menunjukkan bahwa serangan udara AS terhadap lokasi kelompok tersebut di Yaman mengandung pesan yang ditujukan kepada Teheran.

Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Waltz mengumumkan pada hari Minggu bahwa serangan yang dilakukan pasukan AS pada Sabtu malam terhadap wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman telah menewaskan “banyak” pemimpin mereka.

AS juga mengeluarkan peringatan kepada Iran agar menghentikan dukungannya terhadap kelompok tersebut dan serangan maritim mereka.

Sementara itu, Iran sebelumnya menegaskan bahwa mereka akan merespons “dengan tegas” terhadap setiap tindakan yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasionalnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ismail Baqaei, mengatakan bahwa rakyat Yaman sendiri yang memutuskan langkah-langkah yang dianggap sesuai untuk mendukung rakyat Palestina.

Di Yaman, juru bicara militer kelompok Houthi, Yahya Saree, pada hari Senin mengatakan bahwa pasukan mereka telah menyerang kapal induk AS “Harry Truman” untuk kedua kalinya dalam waktu 24 jam.

Ia kembali menegaskan komitmen kelompoknya untuk mencegah pelayaran kapal-kapal Israel di wilayah operasi mereka hingga blokade atas Jalur Gaza dicabut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular