Wednesday, December 10, 2025
HomeBeritaPasukan Israel tangkap puluhan warga Tepi Barat, pemukim serbu kompleks Al-Aqsha

Pasukan Israel tangkap puluhan warga Tepi Barat, pemukim serbu kompleks Al-Aqsha

Pasukan pendudukan Israel kembali menggelar operasi penangkapan berskala luas di sejumlah kota dan kampung di Tepi Barat, Selasa (09/12).

Jal itu bersamaan dengan meningkatnya aksi penyerbuan oleh kelompok pemukim Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur.

Laporan koresponden Al Jazeera menyebutkan bahwa sekitar 30 warga Palestina—mayoritas di antaranya merupakan mantan tahanan—ditangkap dalam rangkaian penggerebekan dan penggeledahan rumah di Kota Nablus, wilayah utara Tepi Barat.

Operasi serupa juga berlangsung di Kota Salfit, di mana tentara Israel disebut menangkap sedikitnya 10 warga Palestina.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Yerusalem melaporkan bahwa pada hari yang sama, 182 pemukim bersama 778 orang yang dikategorikan sebagai wisatawan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha pada 2 periode kunjungan, pagi dan sore.

Mereka masuk melalui Pintu Maghribah, satu-satunya akses yang dikontrol penuh oleh aparat Israel.

Menurut laporan tersebut, para pemukim melakukan ritual keagamaan bergaya Talmud, mendokumentasikan diri dengan kamera, dan berkeliling di sejumlah area masjid dengan pengawalan ketat polisi Israel.

Aksi yang oleh warga dan otoritas keagamaan Islam kerap dianggap sebagai bentuk provokasi yang berulang.

Dalam perkembangan terpisah, koresponden Al Jazeera di lapangan melaporkan bahwa pasukan Israel juga menggerebek sebuah rumah di Desa Al-Mughayyir.

Mereka menanyai pemiliknya, dan menembakkan sejumlah granat kejut serta gas air mata sebelum meninggalkan lokasi.

Desa tersebut dalam beberapa bulan terakhir menghadapi gelombang kekerasan dan intimidasi yang dilakukan baik oleh tentara maupun oleh pemukim bersenjata.

Di bagian selatan Tepi Barat, situasi tak kalah tegang. Di wilayah Khalil/Hebron, pasukan Israel menghancurkan tiga rumah berpenghuni di kawasan Khirbet Khallat al-Fara, barat Kota Yatta.

Pada saat bersamaan, kelompok pemukim dari permukiman ilegal “Susiya” menyerang rumah-rumah warga di komunitas Wadi al-Rakhim di wilayah Masafer Yatta.

Kawasan ini selama bertahun-tahun menjadi salah satu titik tekanan paling intens, sejalan dengan kebijakan pembatasan ruang hidup dan pemindahan paksa yang terus meningkat.

Seluruh rangkaian kejadian ini terjadi di tengah eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat, yang meningkat tajam sejak 2 tahun terakhir bersamaan dengan perang Israel di Jalur Gaza.

Menurut data resmi otoritas Palestina, berbagai serangan yang dilakukan oleh tentara dan pemukim telah menyebabkan 1.092 warga Palestina gugur, sekitar 11.000 orang luka-luka, serta lebih dari 21.000 kasus penahanan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler