Monday, April 21, 2025
HomeBeritaPaus Fransiskus wafat di usia 88 tahun, setelah serukan gencatan senjata di...

Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun, setelah serukan gencatan senjata di Gaza

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari benua Amerika, wafat dalam usia 88 tahun di kediamannya di Vatikan, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kabar duka ini disampaikan secara resmi oleh pihak Vatikan.

Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan di rumah sakit pada Februari lalu akibat pneumonia ganda. Ia kembali tampil di hadapan publik pada Minggu Paskah, meski tidak memberikan sambutan secara langsung. Dalam momen itu, ia tampil dari balkon Basilika Santo Petrus sementara seorang ajudan membacakan pesan Benediktus atas namanya.

Dalam pesan tersebut, Paus Fransiskus kembali menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan menyampaikan keprihatinan atas kondisi kemanusiaan yang memburuk akibat serangan militer Israel.

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan seluruh rakyat Israel dan Palestina,” ujar Paus dalam pesan Paskahnya.

“Saya mengimbau kepada semua pihak yang bertikai: hentikan permusuhan, bebaskan para sandera, dan berikan bantuan kepada rakyat yang kelaparan dan merindukan masa depan yang damai,” lanjutnya, lansir Middle East Eye.

Kritik Terhadap Serangan di Gaza

Selama konflik berkepanjangan di Gaza, Paus Fransiskus secara konsisten mengecam serangan Israel yang dinilainya telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga sipil. Dalam bukunya yang terbit November lalu berjudul Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World, ia menyinggung bahwa serangan di Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida.

“Menurut beberapa pakar, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut untuk melihat kesesuaiannya dengan definisi hukum internasional,” tulis Paus.

Pernyataan-pernyataan keras dari Tahta Suci bahkan sempat memicu ketegangan diplomatik. Pada Desember 2024, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil Duta Besar Vatikan untuk menyampaikan protes atas pernyataan Paus yang menyebut serangan terhadap sekolah dan rumah sakit sebagai tindakan kejam.

“Anak-anak dibom. Ini bukan perang, ini kekejaman,” ujar Paus kala itu.

Telepon Harian ke Gaza

Selama konflik, Paus Fransiskus juga rutin melakukan panggilan telepon harian ke satu-satunya paroki Katolik di Gaza, sebagai bentuk solidaritas dan doa. Tradisi ini bahkan tetap ia jalankan saat dirawat di rumah sakit pada Februari lalu, menunjukkan komitmen dan perhatian mendalam terhadap umat Katolik di kawasan konflik.

Paus Fransiskus menjabat sejak 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Ia dikenal luas sebagai sosok yang rendah hati, vokal dalam isu keadilan sosial, dan pengusung reformasi di tubuh Gereja Katolik.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular