Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa hampir satu dari tiga warga di Jalur Gaza telah tidak makan selama beberapa hari, memicu kekhawatiran akan meningkatnya risiko kelaparan massal. Dalam pernyataannya, PBB menuding Israel terus menghalangi upaya penyaluran bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut, sebagaimana dilaporkan Anadolu.
Dalam jumpa pers harian pada Senin, Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan bahwa otoritas Israel—yang disebut PBB sebagai “kekuatan pendudukan”—menolak tiga dari delapan permintaan koordinasi bantuan kemanusiaan yang diajukan PBB pada hari Minggu.
“Penolakan ini menghambat kemampuan tim kami untuk menjalankan operasi bantuan penting,” kata Dujarric.
Ia mendesak Israel untuk membuka semua jalur penyeberangan yang tersedia, memfasilitasi penuh akses kemanusiaan ke dalam Gaza, dan melindungi warga sipil sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional.
Dujarric juga menekankan pentingnya pasokan bahan bakar ke Gaza yang disebutnya sebagai “garis hidup bagi kelangsungan hidup”, dan meminta agar distribusinya tidak lagi ditunda.
PBB kembali menyerukan akses kemanusiaan yang mendesak dan tanpa hambatan untuk merespons krisis yang semakin memburuk dan mengancam kehidupan warga sipil di Gaza.