Thursday, May 22, 2025
HomeBeritaPBB: Distribusi bantuan di Gaza belum terlaksana, proses sangat rumit dan berbahaya

PBB: Distribusi bantuan di Gaza belum terlaksana, proses sangat rumit dan berbahaya

Meski Israel telah mengizinkan masuknya sebagian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza setelah lebih dari dua bulan blokade, hingga kini bantuan tersebut belum berhasil disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stéphane Dujarric, Selasa (21/5/2025).

“Tim kami hari ini menunggu berjam-jam untuk mendapatkan izin dari Israel agar bisa mengakses area Kerem Shalom dan mengambil suplai makanan. Sayangnya, mereka belum berhasil membawa suplai itu ke gudang kami,” kata Dujarric kepada para wartawan.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyebut bahwa Israel telah menyetujui masuknya sekitar 100 truk bantuan ke Gaza pada Selasa. Jumlah ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang hanya sembilan truk.

Namun, jumlah tersebut dinilai masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza yang kini berada di ambang kelaparan, menurut berbagai lembaga bantuan internasional.

Menurut Dujarric, pada kenyataannya hanya sekitar empat truk yang berhasil masuk pada hari sebelumnya, dan hanya beberapa puluh truk yang diizinkan masuk pada hari Selasa. Ia menekankan bahwa proses logistik, kondisi keamanan, dan situasi di lapangan sangat menyulitkan penyaluran bantuan.

“Bantuan masih tertahan di area bongkar muat karena prosesnya sangat kompleks. Bantuan harus melewati pagar pembatas dari Israel ke Gaza, kemudian diturunkan dan dimuat ulang ke truk kami. Setelah itu, kami harus mendapatkan izin dari pasukan keamanan Israel untuk mengirim tim kami mengambil truk-truk tersebut,” jelasnya.

Pada hari yang sama, tim PBB sempat berhasil memasuki area tersebut. Namun karena waktu yang terbatas, mereka tidak sempat mengeluarkan truk-truk bantuan dari lokasi.

“Tantangan terbesar kami adalah mengamankan rute dari area bongkar muat menuju gudang atau titik distribusi. Kami membutuhkan izin dari militer Israel, dan juga harus memastikan bahwa area tersebut aman bagi tim kami,” ujar Dujarric.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi jalan yang padat turut menghambat distribusi bantuan.

“Distribusi bantuan di Gaza merupakan proses yang sangat panjang, rumit, dan berbahaya,” katanya.

Sebelumnya, PBB memperingatkan bahwa sebanyak 14.000 bayi berisiko meninggal dunia dalam waktu 48 jam jika bantuan kemanusiaan tidak segera masuk dan didistribusikan di wilayah Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular