Para pemimpin organisasi Islam terkemuka di India bersatu dalam menyerukan dukungan tegas terhadap rakyat Palestina.
Mereka juga mendesak penghentian segera atas perang pemusnahan serta blokade kelaparan yang terus berlangsung di Gaza.
Dalam konferensi pers yang digelar di Klub Pers India, New Delhi, pada Senin (29/7), mereka mendesak pemerintah India untuk tidak menyimpang dari sejarah panjang negara itu dalam mendukung perjuangan Palestina.
Konferensi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden Jamaat-e-Islami Hind Syed Sadatullah Hussaini, pemimpin Jamaah Ahl al-Hadits Ali Asghar Imam Mahdi Salafi, ulama Syiah ternama Sheikh Mohsin Taqvi, mantan Ketua Komisi Minoritas Nasional dan tokoh Majelis Permusyawaratan Islam Seluruh India Dr Zafarul Islam Khan, serta perwakilan Persatuan Mahasiswa Muslim dan Jamiat Ulama-e-Hind.
“Sudah saatnya pemerintah India memenuhi tanggung jawab kemanusiaannya dan bersuara lantang demi rakyat Palestina yang tertindas,” kata Syed Sadatullah Hussaini dalam konferensi pers tersebut.
Ia menambahkan bahwa dukungan ini seharusnya datang tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari sektor swasta dan masyarakat luas India.
Dr Zafarul Islam Khan, yang dikenal sebagai salah satu pembela paling gigih bagi Palestina di India, menyampaikan kritik keras terhadap standar ganda dunia.
Ia mengingatkan bahwa hukum internasional yang memerlukan waktu lebih dari satu setengah abad untuk dibangun kini dihancurkan secara sistematis oleh Israel dan para pendukungnya, terutama Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
“Meski lebih dari 140 negara di PBB telah mendukung Palestina, dan meski Mahkamah Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pembantaian ini terus berlangsung,” tegas Khan.
Ia menyebut perang di Gaza sebagai satu-satunya genosida dalam sejarah dunia yang dilakukan secara terang-terangan, siang dan malam, sementara dunia hanya menonton.
“Orang-orang terbunuh saat sedang mengantri makanan. Bila ini terjadi di desa kecil di Eropa, dunia sudah mengerahkan angkatan laut dan udara,” ucapnya.
“Ketika kami membela Gaza, kami membela diri kami sendiri”
Lebih jauh, Khan menegaskan bahwa berdiri bersama Gaza bukan hanya soal solidaritas, tetapi juga soal membela nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Jika hukum dan tatanan dunia dihancurkan dan dunia berubah menjadi hutan rimba, maka tak satu pun dari kita akan aman dari kezaliman kekuasaan,” ujarnya.
Ia menyindir tajam negara-negara yang secara terbuka mengakui penderitaan rakyat Palestina, namun tetap menyuplai senjata dan dana kepada Israel.
“Mereka bisa menghentikan agresi ini jika mau, tetapi mereka memilih untuk mendukungnya,” kata Khan.
Ia menyebut bahwa mayoritas negara-negara di Asia dan Afrika kini mendukung Palestina secara terbuka.
Ia bahkan mengutip langkah Presiden Kolombia yang baru-baru ini memerintahkan angkatan laut negaranya untuk menahan setiap kapal yang membawa barang ke Israel.
Menurut Khan, dukungan terhadap Israel kini hanya terbatas pada segelintir negara Barat, yang sekalipun secara resmi mengakui tindakan Israel sebagai ilegal.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama Israel sejak lama adalah pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza—tujuan yang kini secara sistematis sedang mereka wujudkan.
Seruan dari para pemimpin Muslim India ini menambah tekanan moral dan diplomatik terhadap pemerintah India untuk kembali kepada posisi historisnya: mendukung Palestina sebagai bagian dari perjuangan global demi keadilan dan hak asasi manusia.