Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin, (7/10) menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket ke Tel Aviv pada peringatan pertama perang genosida Israel terhadap Jalur Gaza.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, menyebutkan serangan roket tersebut sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil dan pengusiran paksa terhadap rakyat Gaza.
Tentara Israel mengonfirmasi lima proyektil ditembakkan dari Khan Younis di Gaza selatan menuju wilayah tengah Israel. Sistem pertahanan Iron Dome dilaporkan gagal menghalau roket-roket dari Gaza.
Serangan roket tersebut memicu sirine peringatan di Tel Aviv dan kota-kota sekitarnya. Layanan ambulans nasional Israel, Magen David Adom, melaporkan dua wanita mengalami luka ringan dalam serangan tersebut.
Serangan roket terjadi di tengah berlanjutnya ofensif brutal Israel terhadap Jalur Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Sejak serangan Hamas tahun lalu, hampir 42.000 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 97.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel ini telah menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang berlangsung, mengakibatkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal akibat penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang.
Israel saat ini menghadapi gugatan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Baca juga: 1 polisi tewas, 10 warga Israel cidera dalam serangan di Beersheba
Baca juga: Pejuang Palestina tembaki warga Israel di Jaffa sesaat sebelum serangan Iran