Perdana Menteri Pakistan, Muhammad Shehbaz Sharif, pada Sabtu (11/5/2025), menyatakan bahwa negaranya meraih kemenangan dalam konflik bersenjata terbaru dengan India. Ia menuduh India memicu perang tanpa alasan yang jelas.
Pernyataan ini disampaikan setelah India dan Pakistan menyepakati gencatan senjata, menyusul empat hari pertempuran sengit yang nyaris berkembang menjadi perang besar antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.
“Kemenangan ini diraih dengan membalas serangan musuh menggunakan cara yang sama, tetapi dengan lebih baik,” kata Sharif.
Ia menyebut bahwa militer Pakistan berhasil menghadapi semua serangan India dengan keberanian, bahkan menghancurkan sejumlah instalasi militer dan menembak jatuh pesawat tempur Rafale milik India.
Sharif menambahkan bahwa pasukan Pakistan merespons serangan dengan profesionalisme tinggi. Ia juga menuding India melakukan serangan terhadap warga sipil. “Kami tegaskan kepada musuh bahwa jalan keluar terbaik adalah melalui meja perundingan,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa kedua negara telah menyetujui gencatan senjata segera, setelah melalui mediasi AS. Pengumuman ini dikonfirmasi secara resmi oleh India dan Pakistan.
Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan India menyatakan bahwa kedua pihak telah sepakat menghentikan semua operasi militer di darat, laut, dan udara mulai Sabtu sore.
Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Pakistan, Muhammad Ishaq Dar, menyebutkan bahwa saluran komunikasi militer dan jalur komunikasi darurat antara New Delhi dan Islamabad telah diaktifkan kembali.
Kesepakatan gencatan senjata ini diumumkan di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan, setelah India menuduh Pakistan memperkuat pasukan dan melakukan upaya penerobosan udara ke 26 lokasi militer India.
Sebagai balasan, militer Pakistan melancarkan serangan terhadap sejumlah sasaran di India, setelah tiga pangkalan udaranya diserang pada malam sebelumnya.