Departemen Investigasi Internal Kepolisian Israel (DIPI) membuka penyelidikan atas seorang polisi yang terekam berkata kepada seorang demonstran bahwa dia akan memperkosa ibunya.
Seorang polisi lainnya juga diselidiki atas tindakan meringkus seorang anggota parlemen Naama Lazimi. Demikian dilaporkan Times of Israel pada Ahad.
Dalam satu pernyataan, DIPI mengatakan akan menguhubungi sang demonstran dan anggota parlemen dari partai buruh Naama Lazimi. Pihak DIPI mengatakan insiden itu akan diinvestigasi secara mendalam.
Pada protes pekanan hari Sabtu di Paris Square di Jerusalem, dekat kediaman resmi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seorang polisi terekam membentak dan mengancam seorang demonstran yang dia tahan.
“Akan aku perkosa ibumu,” kata sang polisi sambil mencela sang demonstran dengan ucapan, “kau anak pelacur”.
Seorang polisi lain juga terekam berjibaku dengan anggota parlemen (Knesset) dari parti buruh Naama Lazimi. Lazimi didorong dan ditangkap oleh petugas polisi, meskipun dia memiliki kekebalan hukum karena statusnya sebagai anggota Knesset.
Sang politisi menulis dalam akun X dia, bahwa kekerasan terhadap keluarga sandera dan aktivis yang menuntut pembebasan sandera telah menjadi hal biasa.
“Ini adalah aparat polisi bagi pemerintah, bukan polisi bagi publik,” kata Lazimi. “Tetapi mereka tidak akan membuatku atau kami takut. Kepolisian akan dikembalikan dan dibangun kembali.”