Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) mengumumkan bahwa PUMA akan mengakhiri sponsorshipnya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) pada 31 Desember 2024.
Keputusan ini diambil setelah kampanye boikot global selama lima tahun yang dimulai pada 2018, yang dipimpin oleh 215 tim olahraga Palestina.
Mereka mendesak PUMA untuk memutuskan hubungan dengan IFA, yang mencakup tim yang bermarkas di pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem.
Kampanye boikot ini melibatkan berbagai aksi protes, pemutusan kontrak, dan tekanan publik yang signifikan, yang berdampak besar pada reputasi PUMA.
Selain itu, aksi protes semakin intensif setelah meningkatnya kekerasan Israel di Gaza, yang menuai kecaman internasional.
Pada Desember 2023, PUMA menyatakan kepada Financial Times bahwa mereka tidak akan memperbarui kontraknya dengan IFA, menunjukkan besarnya tekanan yang mereka hadapi.
Mulai 1 Januari 2025, merek Italia, Erreà, akan menggantikan PUMA sebagai sponsor IFA, meskipun dengan biaya yang lebih rendah, mencerminkan kesulitan dalam mencari pengganti.
Gerakan BDS pun mendesak Erreà untuk menarik diri, mengingat keterlibatannya dalam mendukung kebijakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional.